PANGKALAN KERINCI - Dua Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pelalawan, Riau terpaksa kembali ke pembelajaran daring. Pasalnya, ada guru yang terindikasi reaktif Covid-19.

Plt Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pelalawan, Martias, Senin (5/4/2021), membenarkan adanya guru yang terindikasi reaktif Covid-19.

Berdasarkan evaluasi, pembelajaran tatap muka yang dimulai sejak beberapa waktu lalu, dua SD harus kembali melakukan pembelajaran metode daring, yakni SDN 05 Desa Makmur, Pangkalan Kerinci dan SDN 03 Lubuk Ogung, Bandar Seikijang.

"Untuk SDN 03 Lubuk Ogung sudah kembali pembelajaran tatap muka terbatas, hanya beberapa hari saja pembelajaran daring," ungkap Martias.

Lebih lanjut ia menyampaikan, namun yang terindikasi reaktif Covid-19 adalah suami dari salah satu guru di SDN 03 Lubuk Ogung. Suami dari guru itu bekerja di perusahaan swasta.

"Jadi setelah dilakukan koordinasi sekolah tersebut sudah kembali melakukan pembelajaran tatap muka terbatas," terang dia.

Martias menjelaskan, untuk pembelajaran tatap muka terbatas pihaknya menerapkan prokes yang ketat. Artinya, bukan hanya guru atau murid saja, namun jika ada masyarakat yang tinggal di lingkungan sekolah terkena Covid-19, sekolah harus kembali melakukan pembelajaran daring.

"Ini kita lakukan untuk mengantisipasi agar virus tak menyebar luas. Begitu juga dengan SDN 05 Makmur, sekolah ini kembali melakukan pembelajaran daring," tandasnya.

Kepala Sekolah SDN 05 Makmur, Sarastri membenarkan hal tersebut. Menurutnya, ada salah satu guru yang terindikasi reaktif Covid-19 sehingga setelah berkoordinasi dengan Disdikbud Pelalawan diputuskan untuk kembali melakukan pembelajaran daring.

"Saya tak tahu persis guru kita itu gimana awalnya sampai terindikasi reaktif Covid-19, mungkin karena istrinya bekerja di RSUD kemudian saat memeriksa indikasinya reaktif. Kita segera berkoordinasi dengan dinas untuk memutuskan kembali belajar daring," pungkasnya.***