PEKANBARU, GORIAU.COM - 33 orang meninggal setiap harinya akibat kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Sedangkan Riau, menjadi tujuan utama sindikat bandar narkoba internasional. Buktinya, Kepolisian Daerah (Polda) Riau berhasil menggagalkan penyelundupan 46,5 kilogram sabu asal Malaysia pada awal April 2015 lalu.

Atas kinerja tersebut, Deputi Pemberantasan dari Badan Narkotika Nasional (BNN-RI), Irjen Deddy Fauzi Elhakim, langsung memberi penghargaan atau reward kepada jajaran Polda Riau, Senin (11/5/2015). Mereka yang mendapatkan penghargaan ini diantaranya Kapolda Riau Brigjen Dolly Bambang Hermawan, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Hermansyah, Kasubdit II, Kanit III Subdit II beserta lima personil Dit Resnarkoba Polda Riau.

"Pengungkapan 46,5 kilogram sabu-sabu oleh Polda Riau, merupakan pertama kali terjadi di Indonesia. Padahal dibandingkan Polda lainnya, peralatan Polda Riau masih sangat terbatas. Ditambah lagi bahwa Riau merupakan sasaran para bandar narkoba. Maka ini sangat pantas diberi apresiasi," kata Irjen Deddy Fauzi Elhakim, usai memberi penghargaan di lapangan Mapolda, Senin pagi.

Untuk kedepan, sambung Jendral bintang dua ini, Polda Riau diharapkan meningkatkan kewaspadaan, termasuk di lokasi pelabuhan tikus (pelabuhan tidak resmi,red) yang jadi sasaran sindikat ini. Karena menurut catatan BNN, ada 33 orang setiap harinya yang meninggal akibat penyalahgunaan narkoba.

"Perlu kewaspadaan karena banyak pelabuhan di Riau, termasuk pelabuhan tikus. Bayangkan saja, satu gram sabu bisa dipakai empat orang, satu kilogram bisa dinikmati 2.000 orang. Kalau 46,5 kilogram itu tidak terungkap, berapa ribu orang yang jadi korbannya," tukasnya.

Terkait hal serupa, Kapolda Riau, Brigjen Doll Bambang Hermawan menegaskan, dengan reward tersebut, pihaknya akan semakin meningkatkan kinerja serta meningkatkan berbagai program terkait pemberantasan narkoba. "Yang jelas kita tidak boleh berbangga hati, tetapi bisa jadi pemicu kinerja supaya lebih profesional. Ini motivasi untuk bekerja lebih baik kedepan," jawabnya.

Untuk langkah antisipasi, tegas Dolly, jajarannya akan memaksimalkan pengawasan jalur masuk narkoba antar negara, mengingat Riau sangat strategis menjadi tujuan masuknya barang haram itu. "Kita akan semakin memaksimalkan upaya pemberantasan masuknya narkoba, baik melalui perairan atau jalur lainnya," tutupnya. (had)