SELATPANJANG - Sebanyak 30 desa di Kepulauan Meranti belum teraliri listrik. Desa itu tersebar di 7 kecamatan.

Kata Kabag Ekonomi Afifuddin melalui Kasubbag SDA, Sasreja Danu P, dari pendataan mereka, hingga September 2018, sudah 72 desa kelurahan di Kepulauan Meranti teraliri listrik. Sedangkan desa yang belum menikmati fasilitas dari perusahaan plat merah itu ada sekitar 30 desa yang tersebar di 7 kecamatan.

Tiga puluh desa yang belum teraliri listrik tersebut diantaranya di Tasikputri Puyu 4 desa, Merbau 5 desa, Pulau Merbau 6 desa, Rangsang Barat 2 desa, Rangsang 3 desa, Tebingtibggi Timur 4 desa, dan Rangsang Pesisir 6 desa.

Jika dibandingkan tahun 2017, memang terjadi peningkatan rasio elektrifikasi. Ada penambahan di 11 desa dari pengembangan pembangunan tahun 2018. Diantaranya 4 desa di Tebingtinggi Timur, 1 di Tasikputri Puyu, dan 3 di Rangsang.

Berdasarkan info yang mereka terima dari PLN, rencananya akan ada pembangunan tahun 2019 yang diprioritaskan di 3 kecamatan yaitu Rangsang Barat, Tebingtinggi Timur, dan Rangsang Peisisir.

Sementara itu, pada tahun ini juga (2018-red), Pemda Meranti dapat bantuan lampu tenaga surya hemat energi (LTHSE) dari Kementerian ESDM. Bantuan itu diperuntukkan bagi warga Suku Akit.

Tahun depan, Pemda masih akan melihat lokasi-lokasi mana saja yang memang belum ada jaringan PLN atau masih belum teraliri listrik. Itu akan diusahakan mendapat bantuan serupa.

"Di wilayah Suku Akit banyak yang belum teraliri listrik. Tahun depan kita usahakan dapat bantuan LTSHE untuk di daerah itu," ujar Danu. ***