JAKARTA – Sebanyak 131 anak, sebagian besar berusia di bawah 5 tahun (balita), dilaporkan, menderita gagal ginjal akut misterius. Bahkan banyak yang harus menjalani cuci darah.

Dikutip dari detik.com, Sekretaris Unit Kerja Koordinasi Nefrologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) mengatakan, anak-anak yang terinfeksi penyakit tersebut mengalami gangguan buang air kecil dalam tiga sampai lima hari.

Dari 131 pasien yang dilaporkan, kebanyakan membutuhkan cuci darah.

"Untuk persentasenya, di Jakarta 80-90 persen ya membutuhkan cuci darah," kata dr Eka dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/10/2022).

Lanjut dr Eka, hingga kini pasien gagal ginjal akut misterius pada anak umumnya berusia di bawah lima tahun (balita). Namun, ada juga yang mencapai usia delapan tahun.

Kasus gagal ginjal akut misterius ini disebut sudah ada sejak Januari, namun mulai melonjak di periode Agustus dan September. Sejauh ini belum ada pasien gagal ginjal kronik yang harus cuci darah rutin.

"Sementara untuk Agustus-September memang ada pasien sudah pulang tapi harus cuci darah. Trennya sih perbaikan semoga tidak kronik," paparnya.***