PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Intensitas curah hujan yang lumayan tinggi akhir-akhir ini perlu diantisipasi semua pihak. Pasalnya, banjir sewaktu-waktu bisa datang.

"Di sinilah arti pentingnya peran yang dilakukan oleh Tagana Pelalawan sebagai suatu kekuatan yang ada dalam masyarakat dari unsur yang ada dalam generasi muda dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana yang akan terjadi," terang Ketua Forum Komunikasi(FK) Tagana Kabupaten Pelalawan Ardianto pada sejumlah media di Pangkalan Kerinci, Minggu (17/2/2013).

Ardianto mengatakan bahwa sampai saat ini Tagana Pelalawan selalu siap siaga dalam kondisi apapun untuk melaksanakan tugasnya. Dan saat ini dikhawatirkan musibah banjir akan bisa mengancam kembali di beberapa daerah rawan banjir seperti bantaran sungai dan di sejumlah desa lainya yang menjadi langganan banjir di Kabupaten Pelalawan sehingga tentunya hal ini harus menjadi kewaspadaan bersama.

“Sampai saat ini Tagana Pelalawan selalu siap siaga, apalagi saat ini curah hujan kembali tinggi di daerah ini. Kita khawatir dibeberapa tempat langganan banjir akan kembali terendam, seperti rumah-rumah penduduk yang berada di daerah bantaran sungai,” ungkap Ardianto yang mengaku usai meninjau beberapa lokasi rawan banjir, salah satunya di Perumahan Garaha Pelalawan Kecamatan Pangkalan Kerinci yang kerap kebanjiran.

Saat ini, sambungnya, di beberapa wilayah di Kabupaten Pelalawan terutama daerah pemukiman penduduk yang berada bantaran sungai sering menjadi wilayah yang menjadi langganan banjir. Tentu hal ini harus menjadi perhatian dan kewaspadaan semua elemen masyarakat.

“Untuk itu, seluruh komponen tidak boleh lengah dan selalu waspada serta siap sedia atas kemungkinan terburuk yang mungkin akan terjadidi daerah ini," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, sebagai upaya untuk mempersiapkan satuan personil yang trampil dan terlatih dalam menanggulangi bencana alam yang kerapterjadi di Kabupaten Pelalawan ini. Upaya peningkatan SDM terhadap personil Tagana juga terus dilakukan melalui pelatihan Taruna SiagaBencana (Tagana).

"Dengan adanya pelatihan pembekalan pengetahuan yang telah diberikanserta keahlian, sehingga tentunya akan semakin meningkatkan kompentensi dan profesionalitas bagi setiap anggota dalam mengembanserta menjalankan perannya di tengah-tengah masyarakat," katanya.

Untuk itu, masih kata Ardianto, seluruh anggota Tagana Pelalawan seluruhnya berjumlah 80 orang yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada dihimbau untuk selalu siap siaga. Dan bagi setiap anggota Tagana untuk dapat sigap mengatasi masalah secara terampil, terlatih,cerdas dan tanggap serta siap pakai saat dibutuhkan.

"Soalnya ini bertujuan guna menginplementasikan Peraturan Menteri Sosial RI No 82/HUK/2006 pada tanggal 14 Desember 2006 lalu tentang Taruna Siaga Bencana (Tagana). Tagana diharapkan dapat menjadi pioner bagi penanggulangan bencanayang sangat dibutuhkan untuk melakukan penyelamatan, jika sewaktu-waktu terjadi bancana," ujarnya.

Ditambahkannya, menurut undang-undang No 24 Tahun 2007 tentangpenanggulangan bencana bahwa bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan danpenghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, non alammaupun faktor manusia sehingga menyebabkan timbulnya korban jiwa,kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

"Untuk itu, semestinya kita senantiasa meningkatkan kewaspadaan akanterjadinya bencana dengan segala dampaknya. Karena bencana tidak akanpernah diketahui kapan mulai dan berakhirnya dan saat ini kita terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam penanggulangan bencana di daerah ini," pungkasnya. (ilm)