PEKANBARU, GORIAU.COM - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau kembali melakukan unjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan Joko Widodo (Jokowi). Kali ini, mahasiswa tidak hanya membakar ban di jalan lintas Pekanbaru-Bangkinang, tapi juga menahan truk tanki pengangkut BBM.

"Ini merupakan bentuk kekecewaan kami terhadap Jokowi. Kami minta, dia turun sebagai Presiden RI," ujar Deki, koordinator aksi kepada GoRiau.com, Selasa (18/11/2014) malam.

Aliansi mahasiswa yang mengatasnamakan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN Suska Riau menyandera truk tanki milik PT. Abdi Bina Karya Sembada. Demonstran mencoret tanki tersebut. 'Jokowi Pembunuh Rakyat'.

Disela-sela aksi, KBM UIN Suska Riau melakukan salat magrib besama di depan gerbang kampus. Usai salat, mereka langsung memanjatkan doa agar masyarakat Indonesia sejahtera dan tak tertindas.

"Kami memohon kepada Allah, agar kita tidak lagi ditindas. Sebab, puluhan juta rakyat Indonesia hidup dalam kemiskinan," kata Deki.

KBM UIN Suska Riau meminta seluruh kebijakan yang telah ditetapkan Jokowi untuk ditarik kembali. "Jika tidak, maka Jokowi harus turun," katanya.

"Selain itu, kami berharap pihak kepolisian melepaskan delapan teman kami yang ditangkap di Makassar. Mereka juga berjuang bersama kami melawan tirani," tutupnya.

Akibat dari aksi ini, arus lalu lintas dari arah Bangkinang dan Pekanbaru terganggu. Diperkirakan kemacetan mencapai puluhan kilometer. Sementara itu, hanya sedikit pihak kepolisian yang berjaga. Hanya sekuriti kampus yang mencoba mengatur arus lalu lintas. (adt)