TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Meskipun Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) memiliki kekayaan alam yang melimpah dari sektor pertanian dan perikanan, namun ternyata hal itu tidak serta merta membuat infrastruktur di Negeri yang terkenal dengan kelapa ini bagus dan merata pula pembangunannya di seluruh penjuru Inhil.

Seperti salah satu jembatan penghubung yang terletak di Jalan Pangeran Haji Isa, Desa Pelangiran Besar Kecamatan Pelangiran, sudah bertahun-tahun jembatan yang terbuat dari papan itu dibiarkan rusak dan tidak tersentuh pembangunan sama sekali.

Hal tersebut membuat warga di desa yang sebelumnya menggunakan jembatan itu untuk menyebrang tidak berani lagi melewatinya. Sehingga warga harus memutar lebih jauh jika ingin bepergian.

H Aspor, salah seorang warga di desa tersebut merasa heran, kenapa hingga saat ini jembatan tersebut tidak kunjung diperbaiki, padahal dikatakannya keadaan jembatan yang memprihatinkan tersebut sudah dilaporkan kepada pihak Pemerintah di kecamatan.

''Liat aja itu bentuk jembatannya, jangankan manusia, kalau kondisi seperti itu, semutpun diibaratkan tidak akan berani lewat,'' ujar H Aspor.

Sementara itu, Dewan Penasehat Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pelangiran (Hippmapel Pekanbaru), Hamsan Haji Isa kepada GoRiau.com mengatakan, bahwasanya Kecamatan Pelangiran adalah pemberi devisa terbesar di Inhil, seharusnya Pemerintah Kabupaten lebih memperhatikan pembangunan infrastruktur di kecamatan yang terletak di bagian utara tersebut.

''Ironis Kecamatan pelangiran sang pemberi devisa terbesar di Inhil, namun infrastrukturnya tidak seindah pelangi. Saya tidak mengkitik Pemerint, tapi tolong diperhatikan keluhan warga yang di sana. Apalagi sekarang ada program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ), seharusnya lebih bisa membantu masyarakat di pedesaan,'' harap Hamsan.(ayu)