SELATPANJANG, GORIAU.COM - Dinas perindustrian perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten, Senin (5/1/2014) siang menyita ratusan liter BBM subsidi jenis premium dari beberapa pengecer di Selatpanjang. Premium itu disita selain dijual dengan harga mahal pengecernya juga dinilai tak resmi.


Pantauan di lapangan, penyitaan premium itu hasil dari inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah kios Jalan Kesehatan hingga ke Jalan Banglas, Kecamatan Tebingtinggi. Beberapa pedagang juga terlihat lari kocar kacir untuk menyembunyikan barang dagangannya agar tak diangkup petugas.
Kepala Disperindagkop-UKM Meranti, Syamsuar Ramli, melalui Kabid perdagangan, Zaujar menjelaskan bahwa sidak itu dilakukan untuk memastikan kebenaran dari laporan masyarakat tentang premium masih dijual dengan harga mahal.
"Setelah kita lakukan sidak ini ternyata benar, masih ada para pengecer yang menjual dengan harga lama, sedangkan minyak sudah turun dan diberlakukan harga baru yakni Rp9000/liter," kata Zaujar.
Dijelaskan Zaujar lagi, selain melakukan cek harga, dinas juga melakukan pengecekan takaran yang digunakan penjual. Takaran dispenser disinyalir adanya kecurangan oleh penjual, dimana penjual diduga merubah isi di dispenser. Untuk itu pula, kedepannya penggunaan dispenser tidak dibenarkan lagi.
"Kedepannya para pengecer tidak dibenarkan lagi menggunakan Dispencer dan harus menggunakan takaran liter, karena penggunaan dispenser banyak ditemukan kecurangan," jelas Zaujar.
Kemudian, terkait barang sitaan dan keberadaan pengecer yang tidak terdaftar di APMS itu, kata Zaujar mereka kembali akan melakukan pemanggilan dan dibuat pernyataan. Selain itu, APMS juga akan ditegur keras atas bermunculannya pengecer premium yang kerapkali meresahkan warga dengan harga mahal, sebab saat ini APMS di Meranti dipercayakan untuk mengawasi pengecer premium.
Meskipun pemerintah Pusat telah menurunkan dan menetapkan harga baru untuk BBM jenis premium dan solar. Harga HET yang sebelum nya  Rp8500 menjadi Rp7600 mulai 1 Januari 2015 yang lalu, namun di beberapa pengecer bensin di Selatpanjang masih ditemukan Rp1.0000/liter.(zal)