PEKANBARU, GORIAU.COM - Wajar saja jika Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau banyak yang tidak mencapai target, ternyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang mayoritas sebagai pemegang saham terbesar tidak memberikan target deviden kepada perusahaan-perusahaan plat merah tersebut.

Hal itu diakui Kepala Biro Administrasi Ekonomi Setdaprov Riau, Syafrial, Jumat (28/8/2015). Disebutkannya, faktor banyaknya masalah di tubuh perusahaan tersebut menjadi alasan Pemprov untuk tidak meletakkan target deviden.

"Karena kita mengakui sebagian besar BUMD kita banyak masalah. Jadi memang tidak ada target deviden yang kami tetapkan," katanya.

Deviden atau pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki, seharusnya sudah bisa menjadi prioritas pemerintah.

Namun di sisi lain, katanya, juga ada BUMD Riau yang memberikan deviden, meski angkanya masih jauh dari harapan.

Sayangnya, Syafril tidak bisa memberikan angka pasti masing-masing deviden yang disumbangkan BUMD itu untuk daerah Riau.

Langkah untuk menggenjot pendapatan BUMD di Riau bukan tidak masuk dalam prioritas. Hanya saja, menurut Syafrial upaya pembenahan harus tetap didahulukan agar hasilnya maksimal.

"Devidennya ada. Tapi sekarang perusahaan masing-masinglah yang punya target itu. Dalam RUPS kan itu juga dibahas," sambungnya.

Sejauh ini, dari beberapa BUMD Riau, hanya satu atau 2 saja yang bisa dikatakan sehat. Sementara sisanya bisa dicap 'sakit'. Karena terbiasa 'menyusu' dengan APBD, ketika suntikan dihentikan, semua kocar-kacir.***