TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), meminta kepada PLN untuk bertanggung jawab dengan krisis listrik yang terjadi di wilayah Tembilahan, Tembilahan Hulu dan Tempuling saat ini.

Seperti yang disampaikan Ketua Komisi II DPRD Inhil, Ahmad Junaidi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III bersama PLN Area Rengat dan Rayon Tembilahan baru-baru ini, bahwa PLN seharusnya siap dengan segala konsekuensi dan tidak menimpakan kesalan kepada pihak lain.

''PLN jangan banyak alasan, mesin lah rusak, vendor lah, kan PLN beli daya bukan mesin,'' ujar Junaidi.

Politisi Partai Golongan Karya ini juga mengatakan, bahwasanya saat ini PLN tengah melakukan penipuan kepada pelanggan, karena menurutnya bagaimana bisa 11 unit mesin rusak secara bersamaan.

''Mau dari Hongkong atau Akhirat mesinnya, terserah, kami tidak mau tau, karena kami pelanggan beli daya, jadi jika ada permasalahan itu tanggung jawab PLN,'' ujarnya berang.

Junaidi juga menambahkan, PLN seharusnya tidak mencari-cari alasan dengan menyalahkan pihak vendor, jika memang vendor yang berulah, dikatakan Junaidi seharusnya PLN bisa menuntut secara hukum.

''Kondisi ini saya bilang penipuan terstruktur, dan yang jadi alasan PLN selalu vendor, kenapa malah yang tukang pasang baut yang disalahkan, seharusnya PLN yang berbenah, bagaimana bisa mengatasi krisis listrik saat ini,'' tukas Ahmad Junaidi.(ayu)