PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Mahasiswa MBA The Wharton School of the University of Pennsylvania, Amerika Serikat mempelajari penerapan inovasi teknologi dan keberlangsungan yang diterapkan oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper dan Asian Agri di Kerinci. Kegiatan yang difasilitasi oleh Tanoto Foundation serta melibatkan 17 mahasiswa MBA tersebut dipimpin langsung oleh Professor of Multinational Management, Stephen J.Kobrin dan Dr. Regina Abrami, Senior Fellow, Management and Senior Lecturer, Political Science Director, Global Program, Lauder Institute.

Anderson Tanoto, Board of Trustees dari Tanoto Foundation, “Merupakan kebanggan bagi kami dapat bermitra dengan The Wharton School of the University of Pennsylvania dan memfasilitasi kunjungan para mahasiswa eksekutif MBA ini. Yang terpenting lagi adalah, pemilihan PT Riau Andalan Pulp & Paper dan Asian Agri sebagai salah satu contoh dalam materi belajar mengenai inovasi merupakan bukti bahwa industri tanah air telah menjadi referensi dunia dalam penggunaan teknologi yang mampu berjalan beriringan antara bisnis, kelestarian lingkungan dan juga kesejahteraan masyarakat disekitarnya.”

Dalam kegiatan tersebut mereka mengunjungi RGE (Royal Golden Eagle) Technology Center dimana pada fasilitas ini, peserta mempelajari prinsip keberlanjutan usaha dan komitmen grup RGE dalam menjalankan tiga visi perusahaan, yaitu baik untuk masyarakat, baik untuk Negara dan baik untuk perusahaan.

Selain itu mereka berkesempatan mengunjungi pusat pembibitan akasia, Kerinci Central Nursery, yang menerapkan teknologi stek pucuk daun (leaf cutting) dan dari biji (seedling), dimana dari 3 (tiga) nursery yang dimiliki, akan menghasilkan 200 juta benih akasia per tahun dikembangkan untuk penanaman kembali hutan produksi.

Kunjungan dilanjutkan ke fasilitas yang terintegrasi antara produksi kertas dan bubur kertas dimana di fasilitas ini, perusahaan mampu menunjukan komitmen dalam inovasi untuk produksi, efisiensi dan kelestarian lingkungan. Dalam satu tahun, tercatat 2.8 juta ton bubur kertas dan 850.000 ton kertas diproduksi untuk memenuhi kebutuhan kertas di lebih dari 75 negara dengan menggunakan daya yang 87% nya diperoleh dari energi terbarukan, sehingga fasilitas produksi kertas dan bubur kertas ini menjadi 5 terbaik di dunia dalam hal efisiensi.

Sedangkan di perkebunan Asian Agri, para peserta diperlihatkan praktik pengelolaan perkebunan yang mengutamakan prinsip-prinsip sustainability, misalnya kebijakan zero burning policy, integrated pest management yaitu pengendalian hama penyakit menggunakan predator alami, hingga sistem pengelolaan air terbaik yang kami miliki (best water management). Pada kesempatan ini pula, para mahasiswa eksekutif Wharton berinteraksi dengan petani kelapa sawit mengenai program kemitraan dan perkebunan lestari.

Masih pada hari yang sama, para peserta melakukan dialog dengan masyarakat sekitar lokasi operasional perusahaan ntuk mengetahui manfaat langsung maupun tidak langsung dari hadirnya perusahaan disekitar mereka dimana Tanoto Foundation melakukan banyak inisiatif untuk meningkatkan pendidikan, pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup.

Menurut Sihol Aritonang, Ketua Pengurus Tanoto Foundation, kerjasama yang dilakukan antara Tanoto Foundation dan Wharton University sudah dilakukan sejak tahun 2013. Selain melakukan kunjungan ke PT Riau Andalan Pulp and Paper dan perkebunan Asian Agri, rombongan mahasiswa ini akan mengunjungi Universitas Indonesia, dimana Prof.Regina Abrami akan memberikan kuliah umum yang berjudul “A Delicate Balance: The Role of the State in Innovation.” “Harapan kami, dengan memprakarsai program kerjasama serupa ini akan membuka pengetahuan para intelektual dunia untuk mempelajari dan melakukan riset mengenai praktik terbaik industri di tanah air dan tentu saja pada akhirnya akan membuka ruang bagi Indonesia untuk melakukan kerjasama yang lebih strategis di berbagai bidang, khususnya dunia pendidikan,” tambahnya. (rls)