DUMAI, GORIAU.COM - Geng motor Dumai yang melakukan penganiayaan terhadap anggota Lantas Polres Dumai, Briptu Edo, Sabtu (12/4/2014) ternyata sempat mengamuk ketika warga setempat menyelamatkan sang polisi dari penganiayaan.

Ketua RT 18 Kelurahan Bintan, Dumai, Muhammad Naji mengatakan, oknum polisi yang tersandera massa dari kalangan remaja itu, akhirnya diselematkan warga, warga membantu melepaskan polisi itu dari sekapan pebalap liar.

''Kita berhasil selamatkan polisi itu dan langsung kami bawa ke rumah mertua saya sendiri. Ibu-ibu mengawal di bagian depan, sedangkan ratusan warga itu datang mengamuk minta polisi itu dikeluarkan,'' ujar Muhammad Naji, Minggu (13/4/2014).

Selanjutnya, korban pengeroyokan yang sempat diamankan di rumah RT setempat. Dalam penyelamatan tersebut, Ketua RT 18 Kelurahan Bintan, Muhammad Naji sempat mendapat tekanan-tekanan dari massa. Namun saat sejumlah anggota polisi datang ke rumah tempat korban pengeroyokan diamankan tersebut, akhirnya korban berhasil diselamatkan, dan korban dilarikan ke RSUD.

Seperti diberitakan sebelumnya seorang Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polres Dumai diseret-seret ratusan warga di Jalan Sudirman, depan Pasar Lepin, Kelurahan Bintan, Sabtu (12/4/14) sekitar pukul 23.30 WIB. Lebih 30 menit polisi tersebut dikepung, dimaki-maki dan digiring oleh ratusan massa yang masih ABG, sehingga itu tidak berkutik.

Polisi tersebut hanya bisa pasrah di tengah-tengah kerumuman massa. Ia sempat dipukul dan ditendang kelompok massa yang hobi otomotif itu.

Saat itu, Polantas dengan mengendarai mobil patroli hendak mengamankan aksi balap liar. Mobil patroli Lantas Polres Dumai menghadang kumpulan anak-anak yang masih remaja itu. Tampak mobil patroli menyesak para pengendara sepeda motor bahkan melakukan rem mendadak.

Pengendara motor yang mulai geram, namun belum ada reaksi. Ketika, mobil patroli berhenti di depan gerbang Pasar Lepin, seorang Polantas yang dikenal Briptu Edo turun dari mobil. Sehingga massa yang mulai geram mendekatinya.

Melihat Briptu Edo turun sendirian, ratusan massa yang hobi melakukan balap liar pun mengepungnya. Sehingga tidak ada ruang untuk Polisi itu keluar. Sementara, mobil patroli yang dikendarai rekan Briptu Edo, pergi meninggalkan kerumuman. Tinggallah polisi yang turun dari mobil itu sendiri. Sedangkan di dalam mobil ada 3 orang rekannya. Tapi sayang, 3 orang rekannya itu meninggalkan dirinya yang sudah dikepung.

Saat itu, massa yang didominasi remaja 15-25 tahun itu memaki-maki Briptu Edo. Mereka menarik-narik, bahkan menggiring polisi itu hingga ke depan Ramayana. Kemudian, digiring lagi ke depan Pasar Lepin. Saat itu, wajah polisi itu sangat pucat, tak terlihat lagi jiwa polisinya. Sempat polisi itu memegang tiang, sementara massa menarik-nariknya. Hingga tiang itu tampak bergoyang. (za)