BENGKALIS, GORIAU.COM - Dinas Pasar dan Kebersihan Kabupaten Bengkalis menggelar bimbingan teknis bank sampah di Hotel Marina, Rabu (15/5/2013). Acara dibuka oleh Bupati Bengkalis diwakili Asisten I Setdakab, H Burhanudin.

Dalam arahannya Asisten I menyampaikan bahwa budaya dan kepedulian sebagian besar masyarakat terhadap sampah masih sangat rendah. Diperlukan strategi dan rumusan untuk merubah paradigma bahwa sampah ada kawan yang menghasilkan nilai ekonomis dan keindahan. Sebagai upaya membumikan perubahan paradigma tentang sampah, pratek mengolah sampah dan memanfaatkan sampah harus menjadi langkah nyata, terutama cara lama yakni dengan membuang sampah.

''Mengelola sampah dengan benar dapat dilakukan mulai dari cara yang cukup sederhana. Yaitu mengubah sampah menjadi kompos di rumh-rumah kita, sampai dengan mengolah sampah dalam skala bisnis yang besar dengan menggunaan teknologi tinggi,'' jelas Asisten I.

Prinsip megelola sampah dengan benar ialah mencegah timbulnya sampah, mengguna ulang sampah dan mengolah kembali sampah. Jika prinsip tersebut dilaksanakan dengan konsisten, maka akan mendatangkan manfaat yang sangat banyak bagi kehidupan. Karena mampu mengurangi beban polutan bagi ingkungan hidup, mengurangi resiko kesehatan, menghemat penggunaan sumber daya alam dan energi serta mendatangan keuntungan ekonomi bagi orang banyak.

Soal bank sampah, ujar Asisten, tujuan sebenarnya bukanlah bank sampah itu sendiri. Bank sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar berkawan dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari sampah.

''Jadi bank sampah tidak bisa berdiri sendiri, melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 3R di kalangan masyarakat. Tidak hanya sebatas membangun ekonomi, tapi juga pembangunan berwawasan lingungan yang bersih dan hijau guna menciptakan masyaraat yang sehat,'' tambahnya.

Kegiatan bimtek ini diharapkan menghasilkan sejumlah keuntungan. Antara lain, meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk memilah, memanfaatkan dan mendaur ulang sampah. Menciptakan ingkungan yang bersih dan hijau, menciptakan peluang kerja dan investasi berupa tabungan.

''Saya menyambut baik kegiatan Bimtek ini, harapan saya kegiatan yang berlangsung selama dua hari bisa diikuti dengan baik. Terima kasih juga saya sampaikan kepada para narasumber yang bersedia hadir dalam kegiatan ini,'' ucapnya.

Ketua Panitia Penyelenggara Bimtek Bank Sampah, Abdul Kadir sebelumnya mengatakan bahwa kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta dalam pengelolaan bank sampah.

Bimtek berlangsung dua hari ini diikuti 70 peserta. Diantaranya sejumlah guru dari Bengkalis dan Bantan, para kepala desa, serta utusan dari sejumlah satker. Dalam kegiatan tersebut turut dipamerkan hasil kerajinan dari limbah sampah yang buat oleh pengerajin dari Pekanbaru. (jfk)