Juru parkir yang biasa mangkal tak jauh dari perempatan jalan Kapling Harapanraya, terpaksa dibawa ke RS Tentara, Minggu (15/6/2015) malam. Ia diduga mengalami penganiayaan oleh beberapa orang preman serta seorang oknum pria 'cepak'.

Reza (30), warga jalan Kasah kelurahan Tangkerang Tengah, Marpoyan Damai ini jadi korban penganiayaan. Rusuknya memar lantaran ditendang, yang dipicu masalah penguasaan lahan parkir. Malam itu Reza sedang kerja diseberang markas TNI di Harapan Raya, Minggu (14/6/2015). Kemudian sekitar pukul 22.00 WIB, ia dihampiri empat orang tak dikenal (OTK).

Menurut penuturan Reza kepada GoRiau.com di RS Tentara, beberapa diantaranya adalah preman, sementara satunya lagi oknum berpakaian seragam TNI. "Saya dihampiri, mereka suruh saya setor (uang aman,red). Ngancam juga, katanya kalo masih parkir disini saya akan digebuki," urai Reza sambil menahan rasa sakit.

Mendengar itu, korban sempat berusaha memberikan penjelasan, bahwa dirinya adalah juru parkir resmi. Namun empat orang ini dimana salahsatunya pria 'cepak', tetap tidak bisa menerima. "Lalu saya langsung ditarik ke semak-semak tak jauh dari tempat saya kerja parkir. Kerah baju saya dicengkram sama mereka," katanya.

Belum lagi Reza menjelaskan, tiba-tiba satu tendangan langsung bersarang tepat di rusuk kanannya. Sambil menahan sakit, ia ditarik dan lagi-lagi diancam. "Seingat saya satu tendangan itu aja. Lalu saya diancam lagi sama mereka. Setelahnya mereka langsung pergi," sebut korban.

Akibat aksi OTK ini, korban terpaksa menjalani perawatan di ruang Flamboyan Wira Satu Rumah Sakit Tentara. Tampak ada bekas memar memerah di bagian rusuk kanan. "Sebelumnya tak ada pernah diancam, baru kali ini. Tapi kawan yang sebelum saya katanya juga pernah dianiaya sampai babak belur," tutupnya.

Jika kasus itu persis seperti yang didugakan, dimana ada dugaan keterlibatan oknum TNI, maka korban melalui kuasa hukum yakni Martin Purba, berharap agar kasus tersebut segera dituntaskan, khususnya pihak Denpom. Alasannya, kasus serupa sudah sering sekali terjadi pada juru parkis disana.

"Kedua masalah ini sudah kita laporakan ke Pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom). Tujuannya untuk meminta ketegasan dari aparat yang berwenang. Karena kasus ini tidak terjadi kali ini saja, melainkan sudah sering," ucap Martin Purba (kuasa hukum korban) di RS Tentara, jalan Kesehatan Pekanbaru. (had)