PEKANBARU, GORIAU.COM - Kegagalan atlet-atlet muda Riau, mempertahankan prestasi pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XII di Jakarta, dinilai merisaukan. Pasalnya, mereka adalah penerus prestasi olahraga Riau masa datang. Jika terus merosot, ditengarai Riau tidak mampu menjadi salah satu kekuatan baru dalam kancah olahraga tanah air padahal anggaran yang dikucurkan sangat besar dibandingkan provinsi yang jadi penyumbang atlet-atlet untuk merah putih.

Sebagai bentuk keprihatinan dan upaya terus mendorong kemajuan olahraga, hasil Popnas yang diraih Riau itu kini dievaluasi. Salah satunya terungkap pada rapat dengar pendapat atau hearing dengan Komisi D DPRD Riau, Jumat (4/10/2013).

''Kalau hasil Popnas di negeri orang, Jakarta merosot drastis dibandingkan saat Popnas di Riau tahun lalu, itu sama saja kita jago kandang. Ini harus dievaluasi dan menjadi pembelajaran bagi kita,'' ujar Ketua Komisi D DPRD Riau, Bagus Santoso saat hearing.

Dengan berada pada posisi posisi ke 6 dengan raih 10 medali emas pada Popnas XII jelas sangat menurun dibandingkan Popnas Popnas XI di Riau dimana atlet-atlet negeri Lancang Kuning berhasil berada di posisi 3 besar dengan meraih 30 medali emas.

Hadir pada hearing anggota Komisi D Asrul jafaar, Indra Isnaini, Jabarullah, Darisman dan Ilyas Labay. Sedangkan pihak Dispora Riau langsung dipimpin Kadispora Edy Satria didampingi Kabid Olahraga Zulkifli Rahman beserta jajaran lain.

''Kami pertanyakan ini, kenapa bisa merosot prestasi atlet Riau saat Popnas di Jakarta. Dan ini merosot. 50 persen dari Popnas XI di Riau," terang Bagus..

Untuk itu, Bagus meminta agar peran Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) ditingkatkan. Pendidikan dan latihan harus menghasilkan output yang terukur lewat program yang terencana dengan baik.

Sementara itu Kepala Dispora Riau Edy Satria berjanji akan melakukan pembinaan lebih baik dan seluruh saran anggota DPRD akan menjadi bahan pertimbangan. (hdi)