MANDAU, GORIAU.COM - Bupati Bengkalis yang diwakili Asisten III, H. Herdi Salioso resmi membuka Pencanangan Bulan Bhakti TNI Manunggal Keluarga Berencana dan Kesehatan (KB-Kes) tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2014 di Desa Boncah Mahang, Kecamatan Mandau, Kamis (5/6/2014).

Menurut Asisten III, Pencanangan Bulan Bhakti TNI Manunggal KB-Kes ini merupakan langkah tepat dalam upaya mewujudkan keluarga kecil bahagia, serta upaya untuk menanggulangi terjadinya gizi buruk pada anak balita, angka kematian ibu dan pertambahan penduduk di kabupaten Bengkalis.

Melalui kegiatan ini diharapkan semakin meningkatkan semangat dari seluruh kalangan masyarakat untuk membangun keluarga bahagia dengan cara mensukseskan program keluarga berencana.

Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun  lalu, untuk Bengkalis angka Pasangan Usia Subur (PUS) mencapai 59.195 pasangan. Yang patut membanggakan dari jumlah tersebut, ternyata sekitar 69,3 persen atau sebanyak 41.022 pasangan merupakan peserta KB aktif, pada umumnya mereka menjadi peserta KB pemakai kontrasepsi yang mencapai 35.476 pasangan atau 60,1 persen. Angka kelahiran mencapai 2,69 persen. Sedangkan angka unmetneed atau peserta KB yang tidak terlayani terutama di daerah terisolir mencapai 4,2 persen.

Berbicara tentang masalah kesadaran keluarga berencana, tentunya berkaitan erat dengan angka kematian ibu secara nasional, berkisar 100 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi 19 per 1.000 kelahiran dan angka kematian balita 32 per 1.000 kelahiran.

"Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis tahun 2013 jumlah angka kematian ibu mencapai 65 orang yang disebabkan pendarahan, eklamsi, pertus lama dan infeksi, sedangkan jumlah kematian neonatal (umur 0 - 28 hari) sebanyak 18 orang dan kematian bayi umur 28 hari - 11 bulan jumlah nihil. Penyebab utama kematian karena berat badan lahir rendah, aspeksia dan infeksi," ungkap Asisten III.

Untuk mengurangi resiko angka kematian ibu, masyarakat harus merencanakan dan mengatur jarak kelahiran anak. Solusinya, mari ber-KB, karena dengan ber-KB, pasangan usia subur bisa memilih menunda, menjarangkan atau membatasi jumlah kelahiran. Disamping itu, melalui program KB memberikan perlindungan kesehatan reproduksi, perlindungan hak ibu dan anak serta menghindari kehamilan yang tidak diinginkan.

Kegiatan dihadiri Mayor Inf. Abdul Mufakher dari Kodim 0303/ Bengkalis, perwakilan BKKBN Provinsi Riau Joniwar, Kepala Badan BPP & KB Kabupaten Bengkalis H. Mustafa, sejumlah Camat seperti Camat Mandau H. Hasan Basri, Camat Pinggir Kasmarni, Camat Bantan Nazly serta masyarakat Mandau terutama ibu-ibu yang mengikuti kegiatan pelayanan KB gratis.(jfk)