PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau akan menerapkan transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) dokter di provinsi ini sebagai langkah strategis mengurangi ketergantungan terhadap Rumah Sakit (RS) Pusat. Hal ini akan memungkinkan penanganan sejumlah penyakit khusus di tingkat daerah, mengurangi biaya dan waktu yang sebelumnya diperlukan masyarakat untuk dirujuk ke RS pusat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin menegaskan bahwa langkah ini merupakan hasil kesepakatan kerja sama dengan beberapa RS pusat. "Dengan adanya perjanjian kerja sama ini, SDM dokter kita di Riau dapat pendampingan untuk melakukan penanganan terhadap penyakit-penyakit khusus yang selama ini belum bisa ditangani di daerah," ungkapnya pada konferensi pers di Pekanbaru, Senin (26/6/2023).

Lebih lanjut, Zainal berharap bahwa kerja sama ini akan membantu sektor kesehatan Riau memberikan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal terhadap penyakit khusus. Menurutnya, tidak semua jenis penyakit harus dirujuk ke RS di Jakarta. "Karena memang selama ini antreannya terlalu lama," terang Zainal.

Sebagai contoh, Zainal menunjukkan bahwa dari pasien yang dirujuk ke pusat untuk penanganan penyakit jantung, hanya 30 persen yang berhasil ditangani. Oleh karena itu, transformasi SDM dokter ini dirancang agar dokter di RS daerah mendapatkan pendampingan dari dokter pusat untuk penanganan terhadap 10 penyakit prioritas, termasuk penyakit kanker dan saraf.

"Dengan MoU yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, dokter kita yang ada di daerah sekarang sudah bisa mendapatkan pendampingan," tegasnya.

Transformasi ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan dokter dan rumah sakit di daerah untuk memberikan pelayanan kesehatan maksimal kepada masyarakat. Sementara itu, Kementerian Kesehatan juga berkomitmen untuk memberikan bantuan berupa alat kesehatan. "Dari pemerintah pusat mereka dorong ke alat," pungkas Zainal. ***