PEKANBARU - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Dinas Perkebunan Provinsi Riau bersama Mutu Institute - PT Forestcitra Sejahtera kembali menyelenggarakan pelatihan ISPO untuk petani kelapa sawit di Provinsi Riau. Kegiatan yang digelar di Pekanbaru, pada 19-23 Juni 2013 ini, merupakan bagian dari Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (2023) yang di danai oleh BPDPKS.

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Ir Zulfadli, mengatakan, bahwa kampanye ini sangat penting dan harus terus dilakukan untuk mendukung pekebun sawit swadaya. Menurut Zulfadli, Provinsi Riau memiliki perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia, dan hanya sekitar 30% perusahaan yang telah mendapatkan sertifikasi ISPO.

Zulfadli juga menuntut langkah-langkah untuk pendukung pekebun sawit tidak hanya untuk petani kecil di wilayah Siak dan Kampar, tetapi juga di wilayah lain di Provinsi Riau dalam pengembangan sdm berikutnya.

“Kami meminta kepada BPDPKS, untuk tahun-tahun berikutnya jangan hanya pekebun dari Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar saja yang dilibatkan, tetapi pekebun dari kabupaten lain juga perlu dilibatkan sebagai peserta pelatihan ISPO," kata Zulfadli, dalam sambutan tertulis, dikutip Jumat (23/6/2023).

Sementara, Direktur Utama Mutu Institute Sumarna, SE, Ak, MM, selaku direktur lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan ISPO di Riau mengatakan, kewajiban sertifikasi ISPO bagi pekebun kelapa sawit diatur melalui Perpres No 44 Tahun 2020. Kemudian, juga diatur melalui Permentan No 38 2020. Paling lambat tahun 2025, semua pekebun kelapa sawit harus bersertifikat ISPO.

“Kami Mutu Institute telah ditunjuk dan dipercaya oleh BPDPKS sebagai salah satu lembaga penyelenggara Pelatihan ISPO untuk Pekebun. Pelatihan ISPO untuk Pekebun di Provinsi Riau ini diikuti oleh 115 orang Pekebun yang terdiri dari 87 orang Pekebun dari Kabupaten Siak dan 28 orang Pekebun dari Kabupaten Kampar," Sumarna menjelaskan.

Dengan adanya kegiatan pelatihan ISPO ini pemerintah mengupayakan untuk menerapkan pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan berpartisipasi untuk mengatasi masalah lingkungan.

Ketua panitia kegiatan Wahyu Riyadi, SSi, MM menjelaskan, bahwa selain pelatihan teori yang diberikan, para pekebun juga diajak mengunjungi salah satu kelompok tani yang berhasil meraih sertifikasi ISPO. Kelompok tani yang dikunjungi yaitu Gapoktan Pandan Jaya, terletak di Desa Empang Pandan, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

“Hal ini dimaksudkan agar para peserta tidak hanya mendapatkan materi mengenai ISPO secara teori, namun juga dapat melihat bagaimana penerapannya di lapangan”, kata Wahyu kepada peserta pelatihan.

Pelatihan berakhir pada tanggal 23 Juni 2023. Di akhir kegiatan, peserta diminta membuat laporan singkat hasil studi lapangan penerapan ISPO di Gapooktan Pandan Jaya.

Zaenudin salah satu peserta pelatihan dari Koperasi Bering Jaya mengatakan, bahwa pelatihan ini telah banyak memberikan informasi yang bermanfaat dan dikemas dalam suasana yang menyenangkan. "Sehingga, pelatihan berjalan dengan lancar dan para peserta tidak merasa jenuh," ucapnya. ***