SIAK SRI INDRAPURA, - Untuk memperbaiki sejumlah ruas jalan di Kabupaten Siak yang kondisinya rusak parah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menggangarkan dana sebesar Rp10 miliar. Dana itu akan digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan jalan-jalan provinsi, mulai dari Simpang Beringin, Simpang Maredan, Simpang Bakal dan Simpang Buatan.

Selain itu, Pemprov Riau juga mengucurkan dana untuk pemeliharaan Jembatan Sultan Abdul Jalil Rachmadsyah ( Jembatan Maredan) di Kecamatan Tualang dan Jembatan Sultan Syarif Hasyim (Jembatan Teluk Masjid), di Kecamatan Sungai Apit, masing-masing Rp1,4 miliar.

"Untuk pemeliharan kedua jembatan, kalau dana kurang akan dianggarkan lagi di APBD Perubahan Riau tahun anggaran 2017," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Siak Irving Kahar menjawab GoRiau.com, Rabu (1/2/2017).

Kabid Bina Marga Dinas PU Siak Ardi Irfandi menambahkan, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan Kabid Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Riau guna membahas rencana perbaikan kerusakan jalan provinsi di Kabupaten Siak. Adapun ruas jalan itu, diantaranya Jalan Simpang Beringin-Simpang Maredan-Simpang Buatan serta Jembatan Sultan Abdul Jalil Rachmadsyah di Kecamatan Tualang dan Jembatan Sultan Syarif Hasyim Teluk Masjid, di Kecamatan Sungai Apit.Baca Juga: Jembatan Maredan Jadi Lokasi Mesum di Siak

"Intinya, hasil rapat dengan Bappeda Riau, sudah dirangkum sejumlah kesepakatan untuk menggangarkan dana dari APBD Riau terkait perbaikan jalan-jalan provinsi di Siak, termasuk kedua jembatan itu," kata Ardi.

Pantauan GoRiau.com, ruas jalan provinsi dari Simpang Bakal-Simpang Buatan kondisinya saat ini rusak parah. Selain banyaknya badan jalan yang berlubang, jalan bergelombang juga banyak ditemukan di ruas jalan tersebut.Baca Juga: Bak Gelombang Bono, Jalan Provinsi di Siak Rusak Parah

Begitu juga dengan Jembatan Maredan, dimana ratusan lampu penerangan tenaga surya di atas jembatan tersebut sudah tak hidup lagi sejak satu tahun terakhir. Selain membahayakan pengguna jalan, kondisi ini juga dimanfaatkan masyarakat sebagai lokasi pacaran yang mengarah perbuatan asusila.

"Saya sudah 6 tahun jualan di sini bang, sudah ada sekitar 1 tahun ini lampu jembatan tak pernah hidup. Wah, jangan ditanya kalau malam hari bang, mungkin ada ratusan pasang yang asyik pacaran. Parah lah bang, kalau diceritakan aktifitas mereka di atas jembatan ini, udah kayak lokasi mesum," kata Edi, salah seorang pedagang buah kepada GoRiau.com, baru-baru di Jembatan Maredan.

Hal yang sama juga dikeluhkan warga saat melintas di Jalan Maredam menuju Buatan. "Udah kayak gelombang bono pula jalan ke Siak ini, katanya daerah pariwisata, kok jalan parah kali," umpat Reni, warga Pekanbaru yang baru saja sampai di Siak menggunakan sepeda motor.

Keresahan itu juga disampaikan Doni, karyawan di salah satu perusahaan di Siak. Dia yang setiap minggu bolak balik Pekanbaru-Siak merasakan betul bagaimana parahnya kondisi jalan dari Simpang Bakal hingga Simpang Buantan KM 11.Baca Juga: Kurang Pengawasan, Jembatan Maredan Senilai Rp178 Miiar di Siak Semakin Memprihatinkan

"Kalau mau Tour de Siak, seketika jalan mulus. Sekarang parahnya minta ampun. Hampir saja saya tadi ditabrak truk sawit gara-gara mengelakkan lobang di dekat jembatan. Jalan yang di sampingnya ada pipa minyak itu, kondisinya sangat parah, kalau tak hati-hati bisa celaka kita," umpatnya. *** #SIAK