PEKANBARU - Titik panas (Hotspot) mulai bermunculan di Provinsi Riau. Menurut pantauan satelit pada Rabu (31/1/2018) sore, terdeteksi 18 titik panas yang tersebar di tujuh kabupaten.

Ini berdasarkan data yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Rabu sore tadi. 18 titik panas tersebut dalam level confidence (Kepercayaan, red) di atas 50 persen.

Sebarannya antara lain di Bengkalis, Kampar, Kuansing dan Siak dengan masing-masing satu titik panas. Kabupaten Inhu dua titik panas. Kemudian di Pelalawan dan Inhil terdeteksi masing-masingnya enam titik panas.

Untuk hotspot dengan level confidence di atas 70 persen (Berkemungkinan titik api, red) ada lima, diantaranya terdapat di Kampar serta Inhu masing-masingnya satu titik dan di Pelalawan tiga titik panas.

Tidak hanya Riau, titik panas juga terdeteksi disejumlah wilayah di daerah Pulau Sumatera. Paling banyak di Bengkulu, yakni 20 hotspot, Sumbar 19 hotspot, Sumsel tujuh hotspot, Jambi ada enam hotspot serta Lampung dan Kepri masing-masing dua hotspot.

Menurut BMKG Stasiun Pekanbaru, musim kemarau pertama di tahun 2018 diprakirakan terjadi pada akhir Januari ini hingga awal Maret nanti.

Sementara awal musim hujan yang pertama di tahun 2018 secara Klimatologis diprakirakan masuk pada akhir Maret sampai dengan April 2018.

Kemunculan titik panas ini tentunya jadi perhatian bagi pemerintah Riau dan pihak terkait lainnya, karena berketerkaitan dengan terjadinya kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), dengan dampak terparahnya adalah kabut asap.***