BANGKINANG - Warga Bangkinang Kota mulai kesulitan mendapatkan gas elpiji. Hal ini diketahui pada siang tadi, Senin (4/12/2017) saat ibu-ibu dari Bangkinang hendak mencari gas elpiji yang berukuran 3 kg. Diduga selain karena kurangnya pasokan juga ada permainan dari para agen.

"Saya tadi sudah cara hampir ke seluruh pangkalan gas elpiji yang ada di Bangkinang Kota, namun saya tidak mendapatkan, katanya kosong," ujarnya seorang ibu kepada GoRiau.com

Setelah bosan berkeliling, ibu ini mengatakan ada salah satu pangkalan yang pilih kasih, karena ada warga yang dapat, tapi ada juga yang tidak dikasih. "Tadi ada sebuah pangkalan yang saya nilai pilih kasih, karena teman saya dapat elpiji di pangkalan itu. Tapi saat saya yang mau membeli, habis dia bilang," kata ibu sekira berusia 40 ini.

Hal ini ditanggapi oleh anggota DPRD Kampar, Ramadhan, S.sos dari komisi III yang membidangi keuangan dan perekonomian. Ramadhan menyampaikan bahwa warga Kampar yang berhak menerima bantuan gas elpiji yang berukuran 3 kg hanya untuk orang miskin, dan bagi orang kaya hanya diperbolehkan membeli gas elpiji yang berukuran 12 kg.

"Jadi, agar gas elpiji tidak susah didapat, bagi yang kaya silahkan membeli gas elpiji yang non bersubsidi. Sebab, pangkalan gas elpiji yang ada di Kampar hanya mampu memenuhi gas elpiji bersubsidi sebanyak 1.200.000 tabung untuk 40 ribu masyarakat miskin," jelas kepada GoRiau.com.

Ramadhan menambahkan seringnya terjadi komplen terkait susahnya mendapatkan gas elpiji ini adalah orang-orang kaya. "Ketika kami cek di lapangan, yang komplen itu kebanyakan orang kaya seperti pedagang emas, orang jual pecal lele, pokoknya orang-orang yang mampulah," ujarnya. ***