SYDNEY -- Seorang warga Australia mengalami pembekuan darah dan meninggal dunia 4 hari setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Dikutip dari Inews.id, Australia melaporkan kasus pertama pembekuan darah yang berujung kematian diduga terkait suntikan vaksin asal Inggris tersebut pada Jumat (16/4/2021).

Kelompok Penyelidik Keamanan Vaksin Australia (VSIG) setelah menggelar pertemuan pada Jumat menyimpulkan, kematian perempuan 48 tahun asal New South Wales itu kemungkinan terkait dengan vaksin AstraZeneca yang baru diterimanya.

''Dengan tidak adanya penyebab alternatif untuk sindrom klinis, VSIG yakin, hubungan kausatif dengan vaksinasi diasumsikan untuk kasus ini,'' kata badan terapi Australia, TGA, dalam pernyataan, dikutip dari Reuters.

Ini merupakan kasus ketiga pembekuan darah terkait vaksin virus corona di Australia, dua pasien lainnya sudah sembuh.

Menurut TGA, semua penerima vaksin yang mengalami pembekuan darah memiliki penyakit bawaan seperti diabetes serta penyakit lainnya. Australia sejauh ini sudah menyuntikkan 885.000 dosis vaksin AstraZeneca.

Badan Regulasi Obat dan Kesehatan Inggris menyimpulkan, dari penilaian kasus yang dilaporkan di negara itu, risiko penerima vaksin AstraZeneca mengalami penggumpalan darah sekitar 1 berbanding 250.000 penerima.

Australia sejauh ini melaporkan lebih dari 22.000 kasus infeksi Covid-19, sebanyak 909 di antaranya meninggal.***