SELATPANJANG - Perasaan kurang nyaman menghampiri penumpang saat naik ke pelabuhan utama Tanjungharapan Selatpanjang, Riau. Pasalnya, puluhan penarik becak dan motor ojeg kerapkali menutup jalan demi mendapatkan penumpang.

Keluhan itu diakui beberapa penumpang saat ditemui di Pelabuhan Tanjungharapan, Selasa (15/6/2016) sore. Menurut beberapa penumpang, seperti Nisa, Edi, dan lainnya, mereka memang merasakan kurang nyaman. Mereka mengaku agak terganggu untuk melintasi jalan menuju halaman pelabuhan, pasalnya puluhan penarik becak dan ojek sepeda motor kerapkali menutup jalan tempat mereka melintasi.

Selain masalah puluhan penarik becak dan ojeg sepeda motor ini, keluhan lain juga disampaikan Aziz, salah seorang warga Rangsang Pesisir.

Menurut Aziz, pihak terkait perlu melakukan penertiban terhadap jasa transportasi pelabuhan. Kemudian, masalah harga barang yang tidak ada ketetapan sama sekali.

"Tertibkanlah pelabuhan kita itu. Berikan rasa nyaman pada warga (penumpang, red). Kalau dibiarkan terus begini, orang akan enggan datang ke kota kita," ujar Aziz.

Menurut Aziz, dia pernah dipinta porter membayarkan uang Rp100 ribu untuk barang yang beratnya sekitar 20kg-an. "Harga angkat barang tidak ada, seenaknya porter. Di pesawat saja kita ada kesempatan membawa barang sampai 20kg, kalau lebih baru dibayar, itupun harganya jelas," keluh Aziz.

Pantauan GoRiau, apa yang dikeluhkan warga ini sudah terjadi sejak lama. Malah, beberapa orang yang sempat diwawancara GoRiau mengaku enggan naik becak dan ojeg sepeda motor. Pasalnya, harga pasti tidak tertera dan harus nego antara penumpang dengan penarik becak. ***