TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Pembangunan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) selama ini dinilai masih timpang karena lebih banyak berkutat di ibukota Tembilahan. Sementara kawasan lain masih sepi pembangunan, bahkan ada belum tersentuh sama sekali.

Demikian dikemukakan Ketua Gerakan Dukung (Gardu) Prabowo Inhil, Zulpendi. Ia menilai masih belum maksimalnya pemungsian aset strategis dan belum meratanya pembangunan adalah tugas pemimpin Inhil saat ini.

Menjadikan pembangunan milik semua lapisan masyarakat dan memanfaatkan aset yg dimiliki adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan kepala daerah sekarang, kata Zulpendi.

''Banyak contoh yang bisa kita lihat. Pelabuhan Parit 21, Terminal 8 yang dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit, hingga kini masih belum memberikan manfaat sebagaimana mestinya. Berbagai kebijakan dan peraturan yang dibuat. sebagai pendukung pun masih belum memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat,'' timpalnya.

Zulpendi menyebutkan contoh, masih adanya travel atau angkutan yang belum sepenuhnya mengikuti peraturan berhenti di terminal. Sehingga terminal yang harusnya dapat membuka peluang usaha bagi masyarakat, ternyata belum memberikan manfaat sebagaimana mestinya.

''Inilah akibat kurang meratanya pembangunan. Penumpukan kehidupan masyarakat hanya di pusat kota sehingga membuat roda ekonomi enggan bergulir ke daerah pinggiran. Coba seandainya ini dibenahi, berapa banyak tukang ojek dan pedagang asongan yang dapat manfaat dari keberadaan terminal tersebut,'' ungkapnya.

Menurut Zulpendi, pembangunan yang diselenggarakan dengan uang rakyat sudah seharusnya dapat dirasakan pula oleh masyarakat itu sendiri tanpa terkotak-kotak.(gus)