PEKANBARU - Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) menjelaskan gejala efek samping dari vaksin Covid-19 masih dalam skala ringan dan tidak berbahaya. Vaksin yang dimaksud adalah jenis Sinovac yang digunakan di Indonesia.

"Laporan gejala efek samping yang masuk, diantaranya pegal, nyeri di tempat suntikan, kemerahan, lemas, demam, mual, dan perubahan nafsu makan," ujar Prof Hinky dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 di YouTube, Rabu (20/1/2021).

Menurutnya, penyuntikan vaksin merupakan pengenalan benda asing kepada tubuh. Sehingga tubuh pun memberikan reaksinya.

Meskipun demikian, reaksi yang diberikan tubuh tersebut masih tidak berbahaya dan tidak ada yang memerlukan perhatian khusus. "Yang disampaikan gejala-gejala yang sudah dilaporkan oleh jurnal-jurnal dari penelitian tempat lain dan di Bandung. Jadi semua bersifat ringan dan semua sehat dan tidak ada yang memerlukan perhatian khusus hingga saat ini," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K Lukito telah menjelaskan sebelumnya, efek samping yang ditemukan selama uji klinis Vaksin Sinovac adalah sebagai berikut.

Efek samping lokal: Nyeri Indurasi atau iritasi Kemerahan Pembengkakan

Efek samping sistemik: Myalgia atau nyeri otot Fatigue atau kelelahan Demam Penny menyatakan bahwa efek samping vaksin Corona Sinovac ini tidak berbahaya dan bisa pulih kembali.

"Efek samping tersebut merupakan efek samping yang tidak berbahaya dan dapat pulih kembali. Secara keseluruhan, kejadian efek samping ini juga dialami pada subjek yang mendapatkan plasebo," jelas Penny dalam konferensi pers daring, Senin (11/1/2021).***