JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsuddin, meminta Pemerintah untuk mengkaji ulang wacana pemungutan suara secara keliling. Model ini, akan membutuhkan banyak biaya dan resiko kecurangan yang tinggi.

Secara geografis, kata Aziz kepada wartawan, Jumat (25/9/2020), bagaimana TPS keliling bisa dilakukan efektif di wilayah Indonesia Timur dan Indonesia Tengah seperti Papua dan NTT, NTB dan Sulawesi

"Tentu memiliki wilayah kepulauan dan pegunungan, pastinya jalur yang ditempuh cukup sulit dan memakan waktu berhari hari," Kata Aziz.

Politisi muda Partai Golkar itu menilai, TPS ataupun pemungutan suara keliling tentunya akan memakan biaya yang cukup besar dan rentan akan terjadinya kecurangan.

"Bagaimana kita dapat mengawasi secara pemilihan secara keliling. Hal ini sangat memungkinkan terjadinya kecurangan nantinya," tegasnya.

Lain dari itu, demi menjamin suara pemilih bisa terjaring optimal di masa pandemi yang ketat akan penerapan protokol kesehatan, Aziz berpendapat, agar waktu pemungutan suara dapat diperpanjang sampai jam 17.00 waktu setempat.***