PARIS -- Kelompok Muslim Prancis mendapat tekanan dari berbagai pihak karena menolak menandatangani piagam prinsip Islam yang digagas Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Dikutip dari Republika.co.id, meski mendapatkan tekanan, Ketua Konfederasi Islamique Milli Gorus Prancis (CIMG), Fatih Sarikir, menegaskan, pihaknya tetap bertekad tidak akan menandatangani piagam tersebut, kecuali ada perubahan tertentu.

Dituturkan Sarikir, dalam proses pembuatan piagam tersebut, pemerintah Prancis tidak melibatkan seluruh ketua masjid dan asosiasi dalam prosesnya. Terlepas dari kesalahan itu pun, pihaknya tetap akan menentang karena piagam tersebut dibentuk untuk bukan saja mengatur para imam, tapi juga umat Muslim

 ''Namanya saja yang diubah menjadi piagam prinsip-prinsip untuk Islam Prancis. Ini dideklarasikan sebagai 'Islam of France' jadi isinya diatur (sesuai hukum Prancis),'' kata Sariki dilansir dari Anadolu Agency pada Kamis (11/2).

''Kami tidak memiliki masalah dengan hukum Prancis. Satu-satunya perhatian kami adalah bahwa Muslim dapat menjalankan agamanya,'' sambungnya.

 Sarikir menambahkan, kelompoknya menghadapi 'tekanan psikologis' karena tidak menandatangani piagam tersebut.

Sementara Kepala Komite Koordinasi Muslim Turki di Prancis (CCMTF), Ibrahim Alci, juga mengatakan kelompoknya mendapat tekanan dari berbagai pihak.

 Alci mengakui bahwa pembentukan dewan imam nasional yang akan mengangkat imam di Prancis sesuai dengan pengetahuan agama, keterampilan mengajar, dan kualitas manusia merupakan langkah penting. Tetapi kata Alci, ada beberapa pasal dalam piagam tersebut yang kontroversial dan bertentangan dengan kepentingan umat Islam.

 ''Enam ratus hingga 700 masjid dan asosiasi berada di belakang kami. Ada hampir 2.500 masjid di Prancis,'' katanya.

 Alci mengkritik deskripsi piagam itu sebagai Islam Prancis, dan menekankan bahwa Islam adalah ''agama universal.'' Hal tersebut juga sudah ia sampaikan kepada Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin.

 Alci mengaku menyesali pemberitaan negatif terhadap Muslim di media hanya karena tidak menandatangani piagam tersebut. ''Mereka melihat kami sebagai Islamis dan teroris,'' katanya.

''Tidak ada Muslim yang akan menandatangani piagam jika itu bertentangan dengan Muslim. Delapan puluh persen Muslim menentang piagan ini,'' kata Alci.***