PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Pelaksanaan pembangunan teknopolitan koridor Sumatera di Kabupaten Pelalawan dengan nilai anggaran mencapai Rp 46,33 triliun kini 'terbengkalai'. Menunggu Keputusan Presiden (Keppres) yang tak kunjung memnemukan kejelasan. Padahal, rencana ini sudah ditetapkan pihak Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) Pusat sebagai KPI yang akan dijadikan pembangunan teknopolitan pertama di Indonesia.

Bupati Pelalawan HM Harris dihadapan para tamu dan undangan saat menghadiri acara launching Pendidikan Gratis di Lapangan Bola Kaki Lubuk Terap Kecamatan Bandar Petalangan, Senin (24/6/2013) mengatakan, jumlah dana pembangunan untuk program Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) oleh pemerintah Pusat totalnya senilai Rp 839 triliun.

"Sekarang sejumlah dana untuk pelaksanaan program MP3EI se-Indonesia sudah habis sekitar Rp 500 Trilyun lebih, dan sisanya tinggal lagi sekitar Rp 300 triliyun lebih. Sementara Khusus untuk biaya pembangunan teknopolitan melalui alokasi dana program pembangunan MP3EI koridor Sumatera yang pembangunannya dipusatkan di Kabupaten Pelalawan senilai Rp 46,33 triliyun,” terangnya.

Saat ini, sambungnya, alokasi dana MP3Ei koridor Sumatera yang dianggarkan Pemerintah pusat untuk membiayai pelaksanaan pembangunan tekonopolitan serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kuala kampar senilai Rp 46,33 triliyun di daerah ini adalah untuk jangka waktu 2013-2025 yang sudah ditetapkan KPI pusat.

"Jadi sekarang ini, pembangunan teknopolitan Pelalawan senilai puluhan triliyun dari pemerintah pusat itu menjadi pembangunan teknopolitan pertama di Indonesia yang ditetapkan Pemerintah pusat. Begitu juga masalah pengucuran dana puluhan triliyun untuk pembangunan Teknopolitan kini tinggal menunggu Keppres-nya saja yang dikeluarkan oleh Presiden SBY," ungkapnya.

Ditambahkannya, dengan dibangunnya pembangunan teknopolitan di Kabupaten Pelalawan maka di tahun 2025 yang akan datang, daerah ini akan menjadi daerah persaingan global. Dan untuk menghadapi persaingan global tersebut, maka SDM masyarakat di Kabupaten Pelalawan harus dipersiapkan sejak dini, dengan salah satunya melalui program Pendidikan Gratis ini.

"Program pendidikan gratis ini adalah sebagai ajang untuk mencari bibit bagi generasi masyarakat Pelalawan untuk bisa bersaing dengan dunia luar. Sehingga dengan pesat kemajuan pembangunan di daerah ini ke depannya, maka masyarakat Pelalawan tidak lagi sekedar menjadi penonton di negerinya sendiri tapi bisa menjadi tuan di negeri sendiri," tandasnya menutup.(fzr)