GAZA - Blokade Israel menyebabka warga Palestina di Jalur Gaza tak lagi memiliki persediaan makanan. Sejak beberapa pekan terakhir mereka terpaksa memakan khobiza, tanaman liar, termasuk untuk berbuka puasa Ramadhan.

“Sepanjang hidup kami, bahkan saat perang (sebelumnya), kami belum pernah memakan khobiza,” kata warga Gaza, Maryam Al Attar, kepada Reuters, dikutip Kamis (28/3/2024), seperti dikutip dari Inews.id.

"Anak perempuan saya bilang, 'Kami ingin makan roti, Bu.' Hati saya hancur mendengarnya," ujarnya, dengan nada sedih.

Maryam sudah berusaha mencari roti walau hanya sepotong untuk anak-anaknya, tapi makanan begitu sulit didapat. Akhirnya dia mengambil daun khobiza untuk dimasak.

"Saya pergi dan mengumpulkan beberapa khobiza. Kami hanya mendapat khobiza untuk saat ini, tetapi di masa depan, dari mana kami akan mendapatkannya? Khobiza akan habis. Ke mana kita harus beralih?” ujarnya.

Penderitaan ini mereka rasakan saat Ramadhan, bulan di mana seharusnya keluarga berkumpul dan menyantap makanan yang enak.

Pengalaman serupa dikisahkan warga Gaza lainnya, Ummu Mohammed. Bagi keluarganya puasa dan tidak sama saja karena di luar Ramadhan pun keluarganya harus menahan lapar.

“Kami terus mengalami kelaparan. Kami tidak punya apa-apa untuk dimakan. Kami ingin sayuran, ikan, dan daging. Kami berpuasa dengan perut kosong. Kami pusing karena kelaparan. Tidak ada yang bisa membantu tubuh untuk melawannya,” katanya.

Organisasi internasional Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) menyatakan kelaparan mungkin akan terus berlangsug di Gaza hingga Mei di Gaza utara, bahkan  bisa menyebar ke seluruh wilayah itu pada Juli.

Selama periode itu ketergantungan warga terhadap khobiza semakin tinggi yang membuat tanaman itu habis.***