PEKANBARU, GORIAU.COM - Program kebun K2i yang digagas Pemprov Riau sejak 2006 lalu, hingga kini belum juga dibagi. Padahal program ini sudah menyerap dana Rp62 miliar untuk lima kabupaten yakni Bengkalis, Kuantan Singingi, Kampar, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.

Belum diserahkannya kebun K2i kepada warga ini diakui juga oleh Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulher. Menurutnya, pihak kontraktor, PT Gerbang Eka Palma (GEP) belum menyerahkan kebun yang dibuat. Menurut pengakuan PT GEP, kebun yang terbangun 2.128 hektar.

''Sudah dilakukan audit oleh BPKP, dan sesuai dengan laporan BPKP ke Disbun jumlah yang tertanam 1.116 hektar,'' jelas Zulher.

Dan saat ini Dinas Perkebunan sedang melakukan general check up. Karena kebun yang dibuat tidak sesuai target. Awalnya, target keseluruhan lahan mencapai 10.200 hektar. Namun tidak tercapai, sedangkan dana yang terserap telah Rp62,632,636,261. Dana tersebut dikucurkan melalui APBD Riau 2007, 2008 dan 2009. Dan tahun 2010 diajukan Kadisbun Riau Rp6 miliar untuk perawatan namun tak terpakai dan akhirnya dikembalikan.

''Program ini sebenarnya mulia karena lahan ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin tapi sayangnya hingga kini belum bisa dibagikan. Mudha-mudahan tahun 2013 bisa dibagikan,'' ujar Zulher sambil mengatakan, lahan tersebut saat ini masih dikuasai PT GEP dan belum ada serah terima.

Sedangkan mengenai Ditanyakan data-data penerima kebun sawit, Zulher mengatakan, kalau data-data nama penerima sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pemda yang punya lahan. Artinya, Disbun Riau tidak berhak menentukan data-data warga penerima kebun sawit dan kewenangan ada di kabupaten.(rdi)