PEKANBARU - Gajah jantan berusia 18 tahun berkeliaran di perkampungan Desa Dusun Tua, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Gajah itu diketahui sedang birahi memuncak dan kebelet kawin.

“Gajah itu merusak kebun warga rusak. Karena gajah itu sangat agresif. Kami tidak berani mengusir gajah itu," ujar Kepala Desa Dusun Tua, Ridwan Jumat (25/10/2019).

Gajah itu bersikap agresif karena sedang mencari lawan jenisnya. Bukan lawan jenis yang ditemukan, tapi kebun palawija miliki warga yang dirusak. Gajah liar yang biasanya habitat di kawasan Taman Nasional Tesso Nillo (TNTN), sudah berkeliaran di perkebunan dan perkampungan warga Indragiri Hulu sejak tiga pekan belakangan ini.

“Kami berharap, pihak berwenang dapat menangani gajah ini. Kami sudah sangat risau dan khawatir menyerang penduduk,” keluhnya.

Kapolsek Kelayang, AKP Rinaldi Situmeang, mengatakan, tim nya bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih berupaya melakukan penggiringan untuk masuk ke Kawasan TNTN.

Namun petugas belum berhasil melakukannya. Mereka kesulitan lantaran satwa bernama latin elephas maximus sumatranus ini sangat agresif dan rentan dapat menyerang manusia.

"Beberapa waktu lalu kita sudah berhasil menggiring gajah itumasuk ke TNTN. Tapi gajah tersebut kembali ke perkampungan, kita masih memantau gajah itu," ucapnya.

Kepala Bidang I BBKSDA Riau Andre Hansen Siregar, mengakui perilaku gajah yang merusak kebun warga dan agresif itun karena sedang birahi. Hansen menyebutkan, gajah itu keluar dari habitat di kantong gajah Taman Nasional Tesso Nilo untuk mencari pasangan.

"Gajah itu berada pada masa birahi. Biasanya menandai wilayah atau teritori," jelas Hansen.

Pada September lalu, satwa bertubuh bongsor itu terlihat di pinggiran Desa Bongkal Malang. Upaya mencari pasangannya kemudian berlanjut hingga mendekati Desa Teluk Sejuah.

“Gajah sedang birahi dapat dilihat dari ciri-ciri fisik hingga aroma yang dikeluarkan. Salah satunya, cairan seperti minyak di kening,” tandasnya. (gs1)