JAKARTA -Sebuah video beredar memperlihatkan begitu banyak orang yang hadir di Konser Tri Suaka dan Nabila Maharani, menghebohkan publik.

Sebagai penampil, Tri Suaka pun angkat bicara. Ia menyebut selama ini sudah cukup bersabar untuk menunggu tidak menggelar acara besar.

"Aku mau nanggepin perihal yang di Subang kemarin, banyak yang tag aku. Kita itu sudah dua tahun ya istilahnya nggak boleh mengadakan acara begitu," ujarnya di Instagram, Selasa (1/2/2022).

Tri Suaka juga meminta kabar itu tidak dibesar-besarkan. Lagi pula, kedatangannya ke Subang, Jawa Barat, hanya karena undangan semata, bukan inisiatif membuat acara.

"Menurut saya nggak usah terlalu digoreng lagi, nanti kalau digorang-goreng lagi, naik lagi. Kita juga kan sudah vaksin. Kita diundang untuk menghadiri sebuah acara, profesional kerja teman-teman," paparnya, seperti dikutip dari detikcom.

Sebelumnya dikabarkan media sosial digemparkan dengan sebuah konser yang dibanjiri begitu banyak orang. Mereka berdesak-desakkan tanpa menerapkan protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19.

Satuan tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Subang langsung mengambil tindakan pasca viral dan adanya pelanggaran protokol kesehatan di acara konser musik yang digelar di objek wisata Taman Anggur Kukulu, di Kecamatan Pegaden Barat, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Minggu (30/1/2022) kemarin.

Menurut dr. Maxi selaku juru bicara Satgas Covid-19 Subang, acara itu tidak sesuai dengan izin yang diajukan oleh pihak pengelola wisata kepada pihak kepolisian resor Subang. Mereka meminta izin untuk acara silaturahmi dan acara pentas seni.

"Awal mulanya menurut keterangan dari Ibu Kapolres (AKBP Sumarni) itu sebenarnya hanya memberikan izin silaturahmi serta pentas seni," ucap Maxi melalui kiriman video klarifikasi kepada detikcom via aplikasi perpesanan, Selasa (1/2/2022).

Maxi menjelaskan, di dalam acara tersebut ternyata pihak panitia mengundang penyanyi cafe asal Yogyakarta yang cukup terkenal. Sehingga, membuat fans yang berada di Kabupaten Subang hendak berdatangan dan menimbulkan kerumunan massa yang cukup besar.

"Mungkin acara yang menghadirkan band dikagumi kaum milenial sehingga responnya pun terjadinya penumpukan banyak orang dan kerumunan akibat reaksi dari masyarakat," katanya.***