SIAK - Setiap tahun, Baznas Kabupaten Siak, Riau membeli beras dari Petani di Kabupaten Siak sebanyak 250 ton. Beras ini untuk dua program Baznas, seperti pendistribusian untuk Mustahik menerima bantuan beras sebanyak 10 kg dan program atm beras yang ada di Masjid-masjid kecamatan. 

Hal itu disampaikan Ketua Baznas Siak M Rasyid Suharto saat penyaluran zakat di Masjid Baiturohman Kampung Pangkalan Makmur Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau, Senin (16/11/2020).

Rasyid menyebutkan jumlah dana zakat konsumtif yang disalurkan sebesar Rp 167.730.000. Sebenarnya untuk kecamatan Dayun dana zakatnya sebesar Rp234 juta yang dibagi dengan pola produktif dan konsumtif. Dana tersebut dibagi 30 persen untuk konsumtif dan 80 persen untuk produktif. 

Namun karena kondisi covid pihak Baznas mengucurkan bantuan lebih banyak dengan pola konsumtif. "Biasanya dana zakat ini kami bagikan ke masyarakat 30 persen untuk konsumtif dan 70 persen pola produktif, tapi karena Covid-19 jadi lebih banyak yang konsumtif," ujarnya. 

Ia menjelaskan, bantuan yang diberikan dengan rincian beras 10 kg, uang tunai Rp300 ribu, produk dari Mustahik yang produktif berupa lele siap goreng (lesgo) 1 kg dan ayam kampung setengah kilo. 

Selain itu ada voucher belanja sebesar Rp 200 ribu di warung yang sudah ditunjuk oleh Upz kecamatan. Jadi totalnya sebesar Rp 650.000. "Voucher ini adalah program belanja diwarung tetangga," sebut Rasyid. 

Para Mustahik terlihat sangat ceria meski di masa pandemi virus Corona yang belum jelas kapan berakhirnya. "Tentu saja kami senang karena dapat bantuan dari Baznas," kata Yosa asal Teluk Merbau ini. 

Pria yang bekerja sebagai buruh tani tersebut merasa bersyukur dan terbantu setelah menerima bantuan beras, uang dan lain-lain dari Baznas Kabupaten Siak.

Ia mendoakan dan mengucapkan terima kasih untuk para Muzakki dan Baznas yang telah membantu orang-orang kurang mampu seperti dirinya. 

Sementara Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman usai menyerahkan bantuan tersebut menyampaikan bahwa pemerintah adalah pelayan masyarakat. 

"Kami sebagai aparatur pemerintah adalah abdi dari masyarakat, mulai dari pemerintah kabupaten hingga ke tingkat kampung," jelas Indra. 

Kata dia, pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Namun demikian pemerintah punya keterbatasan waktu dan keterbatasan anggaran. 

Oleh karena itu lanjutnya, pemerintah sangat mendukung adanya Badan Amil Zakat ini. Dengan adanya Baznas ini masyarakat langsung bisa dibantu melalui program-program yang sudah dirancang dengan baik. 

Lebih lanjut ia menuturkan, bagi kampung yang lebih banyak membayarkan zakatnya, tentu akan lebih besar pula jumlah yang dikucurkan ke kampung tersebut. 

"Nah, makanya saya mengajak masyarakat berlomba-lomba untuk membayar zakat. Sebab zakat ini berguna untuk membersihkan harta kita. Bila kita sudah mengeluarkan zakat, maka Allah akan mempercayakan harta lain kepada kita kembali," ucapnya. ***