PEKANBARU - Ketua DPRD Provinsi Riau, Yulisman mendukung pelaksanaan sekolah tatap muka yang akan diberlakukan di Provinsi Riau, namun dia mengingatkan supaya pemerintah bisa memperhatikan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dikatakan Yulisman, izin untuk pelaksanaan sekolah tatap muka di masa pandemi sudah diberikan oleh pemerintah pusat, dan tentunya ada catatan-catatan yang diberikan oleh pemerintah pusat, salah satunya level PPKM.

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar mengizinkan sekolah untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bagi daerah berstatus PPKM level 3. Saat ini, semua daerah di Riau sudah berstatus sebagai daerah PPKM Level 3.

Kemudian, Politisi Golkar ini menambahkan, semua yang terlibat dalam proses belajar di sekolah mesti sudah divaksin, baik guru maupun siswanya. Minimal, 70 persen dari total masyarakat.

"Kita juga mengharapkan supaya tetap menjaga Prokes, kita sudah tahulah semua apa isi Prokes Covid-19 ini, terutama pastikan jumlah siswa sesuai standar yang ditentukan," ujarnya, Senin (13/9/2021).

Sebelumnya, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru juga telah memberikan rekomendasi kepada ratusan sekolah yang ingin menggelar sekolah tatap muka. Ratusan sekolah negeri dan swasta sudah menggelar tatap muka, Senin (13/9/2021).

Kepala Disdik Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas merincikan, sekolah yang dikeluarkan rekomendasi diantaranya 45 SMP negeri dan 177 SD negeri.

"Kalau swasta sudah sebagian (yang diberi rekomendasi). Tingkat SMP 66 sekolah, SD 80 sekolah, dan TK sudah 88 sekolah," ujar Ismardi Ilyas.

Sementara itu, ia mengimbau agar sekolah yang belum segera mengajukan rekomendasi ke Disdik Kota Pekanbaru. Nantinya tim Disdik Kota Pekanbaru bersama Satgas Penanganan Covid-19 melakukan evaluasi terhadap penerapan protokol kesehatan di sekolah yang mengajukan permohonan buka.

"Mereka ajukan permohonan, kita cek. Kalau protokol kesehatannya sudah memenuhi, maka sekolah bisa buka sekolah," jelasnya.

Selain itu, tim juga akan mengevaluasi fasilitas untuk penerapan protokol kesehatan di sekolah. Tim secara berkala akan turun ke masing-masing sekolah untuk mengawasi.

"Sejauh ini kita lihat dari hasil survei sudah cukup disiplin. Karena di dalam kelas ada satu guru dan diluar kelas satu guru untuk mengawasi," pungkasnya. ***