PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau mengusulkan perpanjangan operasional pesawat Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Pasalnya kontrak pesawat TMC sudah berakhir pada, Selasa (27/7/2021) kemarin.

Kepala BPBD Provinsi Riau, M Edy Afrizal menjelaskan bahwa pesawat TMC tersebut digunakan menyemai garam di langit Riau untuk hujan buatan. Mengingat saat ini Provinsi Riau masuk musim kemarau diperkirakan sampai Agustus mendatang, sementara kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sudah terjadi di beberapa kabupaten/kota Riau.

"Pesawat TMC masih standby di Pekanbaru. Hanya saja kita sedang mengajukan perpanjangan, karena habis kontraknya dari BPPT," kata Edy, Jumat (30/7/2021).

Ia mengatakan, surat permohonan perpanjangan sarana (pesawat) dan personel (ahli) TMC di Riau sudah dikirim ke BPPT kemarin.

"Suratnya sudah kita kirim kemarin (Rabu), dan informasinya besok (Jumat) BPPT rapat membahas teknis soal perpanjangan TMC di Riau," terangnya.

Karena itu, Edy Afrizal berharap permohonan tersebut dapat dikabulkan BPPT, sehingga pihaknya bisa melakukan pencegahan Karhutla dengan hujan buatan.

"Kalau kapannya itu tergantung BPPT. Tapi kita berharap secepatnya, sehingga kita bisa operasikan TMC untuk pencegahan Karhutla. Karena saat ini musim kemarau di Riau," tukasnya.***