PEKANBARU - Ratusan massa buruh mengepung kantor Disnaker Provinsi Riau di Jalan Pepaya Kota Pekanbaru, Selasa (2/5/2017) siang. Massa tumpah ruah, membuat Jalan Pepaya tak bisa dilewati pengendara lantaran diblokir pengunjuk rasa.

Ratusan pendemo ini datang dengan diawali konvoi bersama dari Jalan Rambutan, Pekanbaru. Mereka tiba dengan memakai sepeda motor, mobil hingga truk, membawa bendera KSBSI, serta spanduk tuntutan soal nasib buruh di Provinsi Riau.

Dalam aksinya, ratusan pengunjuk rasa meminta bertemu dengan Kepala Disnaker Provinsi Riau. Tujuannya adalah menyampaikan langsung tuntutan mereka, yang secara umum menyangkut upah, status buruh dan pekerja outsourching.

"Kami satu komando buruh, jika kami perintah maju, semua maju," teriak lantang pengunjuk rasa melalui pengeras suara. Mereka rela berpanas-panasan, bahkan ada yang melucuti baju dan mengecat badannya dengan warna dominan putih, dilengkapi tulisan tuntuan.

"Kami mengutamakan dialog, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, sebab itu fasilitasi kami untuk musyawarah. Untuk Kepala Disnaker Provinsi Riau, temui kami di sini, atau kami yang masuk ke sana, kami masih bersabar," ujar perwakilan pendemo.

Ada beberapa poin tuntutan, pertama penerapan skala upah ditingkat perusahaan, menolak outsourching, stop pelanggaran kebebasan berserikat dan kriminalisasi gerakan aktivis buruh, soal buruh harian lepas dan sebagainya.

Sampai berita ini diturunkan, aksi massa masih berlangsung. Rencananya, dari sini pengunjuk rasa juga akan menggelar aksi serupa di Kantor Gubernur Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru.

Polisi Lalu Lintas dari Polresta Pekanbaru melakukan penutupan Jalan Pepaya, tempat unjuk rasa berlangsung. Sampai saat ini, kondisi masih kondusif. Tampak ratusan polisi melakukan pengawalan. ***