SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - 340 hektar lahan di Desa Buatan II diperebutkan oleh dua perusahaan. PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mengakui telah mengantongi izin, namun PT Wahana Sawit Subur Indah (WSSI) juga mengklaim sudah melakukan hal yang sama.

Informasi yang dirangkum menyebutkan PT WSSI telah melakukan penanaman kelapa sawit di lokasi tersebut sekitar tahun 2008 dan pihak perusahaan juga telah mengantongi izin dari pihak terkait karena lahan yang dibangun akan diberikan kepada masyarakat Desa Buatan II dengan sistem kemitraan.

Sedang PT RAPP juga mengatakan hal yang sama bahwa lahan yang saat ini sudah ditanam tersebut merupakan masih dalam wilayah konsesi perusahaannya. Akibatnya, beberapa waktu lalu pihak PT RAPP yang akan melakukan penanaman bibit kayu Akasia menghalau para pekerja PT WSSI yang sedang melakukan aktifitasnya. Saling klaim akhirnya melahirkan keributan yang mana pekerja PT WSSI berasal dari Desa Buatan II.

Akibat kejadian itu pihak kecamatan pun melakukan rapat kordinasi dengan menghadirkan dua perusahaan dan pihak terkait. Adapun hasil keputusan yang dirumuskan adalah:

1. Kedua belah pihak menahan diri jangan sampai terjadinya menimbulkan konflik.2. Meminta PT RAPP memberikan dokumen legalitas terhadap klaim lahan 340 hektar.3. Untuk sementara waktu, kedua belah pihak harus menghentikan kegiatan di lapangan.

Pihak Dinas Kehutanan Kabupaten Siak ketika dikonfirmasi melalui Sekretaris Yusrijal, Sabtu (1/6/2013) menerangkan bahwa PT RAPP mengantongi izin di sekitar lokasi tersebut. ''Untuk lebih jelasnya kebenaran lokasi tersebut, apakah masuk izin PT RAPP atau tidak, perlu cek ke lapangan, jadi kita tawarkan peninjauan lapangan dulu,'' jelas Yusrijal singkat via selulernya. 

Sementara itu, Camat Koto Gasib Drs Arlisman menghimbau kepada kedua belah pihak untuk sesegera mungkin melakukan penyelesaian jangan sampai hal itu berlarut-larut.

"Jangan sampai terjadi konflik berkepanjangan sehingga dapat menghambat pembangunan kebun kelapa sawit yang sedang dibangun oleh PT Wahana Sawit Indah yang bermitra dengan masyarakat tempatan, dan ada 4 desa yang masuk dalam program itu masing-masing Desa Buatan II, Desa Rantau Panjang, Desa Srigemilang dan Desa Buatan I,'' kata Arlisman. (sks)