JAKARTA - Kemenangan quick count pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak di pemilihan kepala daerah (pilkada) Jawa Timur dari sejumlah lembaga survei menurut pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie, tak lepas dari strategi pendekatan ke arus bawah atau grassroot dalam tiga bulan terakhir.

Turunnya suara Gus Ipul – Puti Guntur kata Jerry, confidence political terlalu besar, dan tidak lagi membaca lawan politik.

Sedangkan Khofifah kata Jerry, terus menaikan brand image serta personal brandingnya.

"Apalagi Khofifah ini punya magnet yang besar terhadap pemilih tradisional saat menjabat Mensos," ujarnya, Kamis (28/6/2018).

Justru kata dia, Gus Ipul di last time kehilangan kendali dan kontrol. Sementara mesin partai dan team work pasangan Khofifah - Emil yang solid, jadi kunci kemenangan.

"Saya melihat Gus Ipul di Jatim sudah merasa save and confort (aman dan nyaman) dengan hasil survei waktu lalu, dimana pasangan itu unggul dari pesaing mereka," kata Jerry.

Barangkali kata dia, Khofifah belajar dari pengalaman waktu lalu, sejauh ini dia meraih 54.29 persen sedangkan Gus Ipul 43 persen.

"Saya lihat baik Gus Ipul tak punya tim pemenangan yang solid. Belum lagi isu dan approaching sangat minim. Begitu pun mereka di salib saat debat publik yang ditayangkan di sejumlah TV," tandasnya.

Namun kata Jerry, kalau jika tim sukses pasangan ini mampu mempertahankan keunggulannya sejak kick off dimulai bisa saja mereka menang telak.***