PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Saat ini, kondisi gedung Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Bandar Petalangan sudah tidak representatif lagi. Pasalnya, sejumlah ruangan atau Poli di tempat berobat masyarakat itu sudah tidak memadai, bahkan satu ruangan terpaksa disulap untuk menampung dua Poli.

Tak hanya itu, selayaknya Puskesmas juga semestinya ditambah ruangan untuk pasien gawat darurat, karena saat ini tingginya angka kecelakaan lalu lintas sehingga Puskesmas di Bandar Petalangan harus tersedia ruangan IGD untuk menampung pasien tersebut. Sementara sejumlah UPT juga mendambakan gedung baru dalam melaksanakan aktifitas memberikan pelayanan maksimal.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Bandar Petalangan, Nurmaini, saat menghadiri Reses 1 DPRD asal Pemilihan Pelalawan Dua, di Tribun Kehormatan Batin Bunut Muhammad Sidik, kompleks Kantor Camat Bandar Petalangan, Selasa (26/2/2013). Nurmaini berharap kepada dewan agar penambahan atau pembangunan gedung Puskesmas hendaknya direalisasikan.

"Melihat kondisi gedung Puskesmas saat ini, memang sangat tidak layak lagi dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, sementara disatu sisi kita dituntut untuk bekerja maksimal. Satu ruangan terpaksa kita fungsikan untuk kegiatan dua Poly sekaligus, ini berdampak tidak efektif dalam pelayanan. Ruangan IGD, gudang tempat obat-obatan, ruangan untuk sejumlah Poly, tenaga kesehatan dokter dan bidang gizi, sangat kita dambakan saat ini," terangnya.

Sementara itu, sejumlah UPT juga mendambakan Kantor baru. Pasalnya, sampai saat ini, UPT masih berkantor di bangunan tak layak, seperti Dinas Pendidikan yang kerap berpindah-pindah kantor.

"Kita telah mengalami pindah kantor hingga 3 kali, karena saat ini kita belum memiliki kantor yang layak, masih menempati gedung SD yang hampir roboh. Kemudian, yang menjadi keluhan para Kepala Sekolah Dasar saat ini adalah tidak adanya tenaga khusus bidang administrasi, sehingga Kepsek SD bertungkus lumus dalam membuat administrasi itu, apa salahnya ada tenaga khusus melalui Tata Usaha yang bertugas khusus mebidangi administrasi di tingkat SD itu. Melalui reses DPRD ini, tentunya kita berharap agar pembangunan gedung baru menjadi skala prioritas," terang UPT Dinas Pendidikan melalui Zaharuddin.

Sementara itu, Kades Lubuk Terap, Khairul mengusulkan agar gaji perangkat desa, yakni Rukun Tetangga (RT), ada kenaikan penghasilan. Pasalnya, dengan tugas dan tanggung jawab yang berat, namun perangkat RT hanya digaji Rp 150 ribu perbulannya. Sedangkan Ketua BPD Angkasa, Arifin, meminta agar Kantor BPD menjadi perhatian serius. Pasalnya, Lembaga BPD terkesan dianak tirikan, tidak ada upaya pengembangan sebagai mitra kerja Kades.

"Kita meminta agar Kantor BPD dibangun secara bertahap, karena BPD adalah lembaga yang merumuskan, mengawasi setiap kebijakan di desa, namun tidak memiliki kantor," ujar Arifin.

Pada kegiatan Reses 1 DPRD asal Dapil Pelalawan Dua, dihadiri oleh Nazaruddin Arnazh dari Komisi A, Eka Putra dari Komisi C, serta Syahruddin asal Komisi B. Turut hadir pada kegiatan Reses, Camat Bandar Petalangan Jackie S Touw beserta staf. Dan pada kesempatan tersebut, para anggota dewan berjanji melalui kegiatan reses akan menggiring setiap usulan ke Pemkab Pelalawan.

"Reses ini merupakan penyerapan aspirasi yang akan disampaikan ke Pemkab. Tentunya kita akan mengawal setiap usulan yang bersifat skala prioritas itu," tegas Syahruddin. (ilm)