SIAK - Isu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah Riau selalu mendunia setiap musim kemarau. Pemkab Siak melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Polres Siak saat memuji upaya PT Kimia Tirta Utama (KTU) di Kampung Pangakalan Pisang Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau yang sudah membuat Integrated water management system untuk mencegah terjadinya karhutla secara permanen.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak, Syafrilenti didampingi Kabid Lingkungan Hidup, Ardayani mengatakan Integrated water management system yang dibuat oleh PT KTU ini sangat ramah lingkungan dan merupakan yang pertama di wilayah Kabupaten Siak, Riau.

GoRiau Upaya KTU dalam pencegahan Kar
Upaya KTU dalam pencegahan Karhutla lengkap dengan laporannya.
"Kita tadi sudah melihat persiapan yang dilakukan oleh PT KTU untuk pencegahan terjadinya Karhutla serta persiapan untuk melakukan tindakan pemadaman. Ini perlu dicontoh oleh perusahaan perkebunan lainnya di Siak, khususnya yang berpotensi terjadi kebakaran lahan saat musim kemarau," kata Syafrilenti berharap tidak terjadi Karhutla hingga akhir tahun.

Kapolres Siak AKBP Doddy F Sanajaya yang turun melihat Integrated water management system yang dibuat PT KTU ini dapat menjadi early warning atau deteksi dini apabila terjadi penurunan kadar air.

"Misalnya kedalaman air itu sudah cukup dalam di level 80 cm tanah permukaan bisa kering, nah kalau tanah permukaan kering ini berpotensi untuk terjadinya Karhutla. Jadi harus segera mempersiapkan langkah-langkah pencegahan selanjutnya," kata Kapolres Siak.

Dengan alat yang sudah diuji coba ini, kata Kapolres, PT KTU bisa terintegrasi dengan aplikasi Lancang Kuning Polda Riau. Apalagi PT KTU juga sudah memiliki tim pemadam kebakaran yang lengkap dengan sarana dan prasarananya. Selain itu KTU sudah melatih masyarakat peduli api secara berkesinambungan.

"Apa yang sudah disiapkan oleh PT KTU ini sudah membantu kita melakukan pencegahan Karhutla. Harapan kita kepedulian seperti ini juga harus ada dari semua pihak khususnya yang memang memiliki usaha di bidang perkebunan sawit dan perkebunan yang lain. Mereka harus bisa mengadopsi cara yang dibuat oleh KTU ini. Semoga tahun 2020 ini awan Riau benar-benar biru," imbuh Kapolres.

GoRiau Lokasi menara api yang dibuat
Lokasi menara api yang dibuat PT LTU.
Kepala Administrateur PT KTU, Achmad Zulkarnain menjelaskan integrated water management system adalah bagaimana untuk mencegah terjadinya kebakaran secara permanen. Sebab, karhutla ini penting dicegah secara berkelanjutan.

Integrated water management system ini akan mengawal tinggi muka air, selain itu juga, di lokasi yang sama dapat dilakukan pemantauan melalui melalui menara api serta pengontrolan titik api melalui patroli darat dan udara menggunakan drone.

"Patroli udara menggunakan drone ini sangat penting untuk mengcover daerah-daerah yang secara lapangan tidak bisa kita lalui. Selain itu juga kita bekerjasama dengan salah satu provider untuk menggunakan SMS broadcast yang isinya imbauan tentang bagaimana mencegah dan peringatan terhadap pencegahan kebakaran," kata Zulkarnain.

Selain melakukan tindakan pencegahan karhutla itu, KTU juga melakukan pembinaan terhadap generasi muda tentang masalah gambut. Bahkan dari mereka ada yang ditunjuk sebagai Duta Gambut Lestari. ***