JAKARTA -- Ginjal merupakan organ dalam tubuh yang berada di area punggung bagian bawah. Menjaga kesehatan ginjal sangat penting. Sebab, bila ginjal rusak, maka bisa muncul beragam masalah kesehatan, seperti penumpukan limbah dan racun, anemia, serta gangguan elektrolit.

Kerusakan ginjal disebabkan berbagai hal, termasuk mengonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam waktu lama.

Lantas bagaimana dengan orang yang memiliki penyakit tertentu dan harus mengonsumsi obat terus-menerus? Penderita diabetes dan hipertensi, misalnya. Untuk mengendalikan penyakitnya, mereka harus mengonsumsi obat secara rutin dalam jangka waktu yang lama. Bila tidak maka tekanan darah dan gula darak tak akan terkontrol.

Khusus pada dua kondisi di atas, minum obat tidak selalu memicu kerusakan ginjal. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa penggunaan obat untuk menangani diabetes dan hipertensi bisa mencegah komplikasi lebih serius berkaitan dengan kesehatan ginjal.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases menyebut bahwa obat ACE inhibitor (lisinopril) dan ARB (losartan) merupakan dua jenis pengobatan untuk darah tinggi yang bisa memperlambat hilangnya fungsi ginjal pada penderita hipertensi.

Seperti dikutip dari Sindonews.com yang melansir Everyday Health, pada umumnya, penderita diabetes dan hipertensi tidak perlu takut untuk minum obat dalam jangka panjang asalkan sesuai dengan anjuran yang dokter berikan.

Lantas obat jenis apa yang bisa membahayakan fungsi ginjal jika dikonsumsi dalam waktu yang lama?

1. Obat Pereda Nyeri

Obat non-steroid anti-inflamasi (NSAID), seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen bermanfaat sebagai pereda nyeri, demam, dan peradangan. Jenis obat NSAID biasanya dijual bebas di apotek tanpa resep dokter.

Ternyata mengonsumsi obat NSAID melebihi dosis atau dalam jangka waktu panjang, karena hal ini bisa memicu penyakit ginjal kronis yang dikenal sebagai nefritis interstisial. Label pada obat ini umumnya tidak memperbolehkan Anda minum lebih dari 6 – 8 tablet per hari atau menggunakannya dalam jangka panjang lebih dari 10 hari.

2. Antibiotik

Minum obat antibiotik dalam jangka panjang selain bisa memicu resistensi antibiotik, juga bisa melukai ginjal bahkan jika Anda memiliki ginjal sehat sebelumnya.

Ada beberapa jenis antibiotik yakni penisilin, sefalosporin, dan sulfonamid yang bila dikonsumsi terus menerus bisa merusak ginjal, khususnya dapat berbahaya bagi kesehatan ginjal.

Untuk itu, penting untuk mengikuti saran dokter tiap kali menerima resep obat antibiotik.

3. Obat Maag dan Asam Lambung

Penderita maag dan asam lambung juga perlu hati-hati saat minum obat dalam jangka panjang. Proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazol termasuk golongan obat yang bekerja pada sel-sel lambung dan secara efektif menurunkan produksi asam lambung.

Namun, penggunaan obat PPI dalam waktu lama bisa meningkatkan risiko Anda mengalami masalah ginjal. Obat antasida yang tersedia bebas juga dapat mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh apabila Anda menderita penyakit ginjal kronis.

4. Obat Herbal dan Suplemen

Banyak orang yang menganggap bahwa obat herbal aman bagi kesehatan. Malah banyak yang mengonsumsi obat ini secara rutin dalam jangka waktu lama demi kesehatan.

Namun, ternyata bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama, obat herbal bisa berisiko merusak ginjal. Beberapa suplemen penambah nutrisi juga ternyata bisa menurunkan fungsi ginjal bila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, bahkan pada orang dengan kondisi ginjal sehat.

Walaupun begitu, minum obat medis secara umum aman bagi kesehatan ginjal asal mengikuti dosis dan anjuran pemakaian. Jika menderita penyakit kronis atau gejala penyakit ginjal, lebih baik konsultasikan ke dokter agar mendapatkan obat yang tepat.

5. Obat Antivirus dan Kemoterapi

Beberapa jenis obat lainnya juga bisa menyebabkan penyakit ginjal, seperti obat antivirus, obat antijamur, dan kemoterapi.***