PEKANBARU - Pendeta Iwan Sarjono Siahaan (31) babak belur setelah dikeroyok empat pria dalam gereja di Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Riau.

Para pelaku pengeroyokan terhadap Iwan bukanlah orang lain, melainkan ayah kandungnya, Manaek Siahaan, dan tiga saudara kandungnya, yakni Yusuf Siahaan, Daniel Siahaan dan Jhon Fieter Siahaan.

Dikutip dari merdeka.com, Iwan sudah melaporkan kasus pengeroyokan dirinya tersebut ke Polda Riau.

''Iya benar ada laporannya. Sedang kita dalami,'' ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto kepada merdeka.com, Ahad (15/12/2019).

Sesuai Laporan Polisi Nomor : LP/564/XII/2019/SPKT/ Riau, tanggal 12 Desember 2019, korban mendapatkan perlakuan kasar di depan umum, yakni di hadapan puluhan jemaatnya.

''Orang yang saya laporkan adalah bapak saya sendiri Manaek Siahaan, dan 3 saudara kandung saya, Yusuf Siahaan, Daniel Siahaan, serta Jhon Fieter Siahaan. Mereka seperti mau membunuh saya,'' kata Iwan.

Salah satu pelaku bernama Jhon, bahkan sempat mengambil pisau dapur yang ada di sekitaran lokasi. Peristiwa itu terjadi di gereja, saat korban sedang mempersiapkan perayaan Natal.

Peristiwa itu terjadi Kamis, 5 Desember 2019 lalu, saat Iwan bersama para jemaatnya sedang melakukan persiapan perayaan Natal di gereja, di Jalan RAPP Kilometer 72, Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras.

''Tiba-tiba, Manaek dan 3 saudara saya datang langsung menganiaya saya. Ada beberapa jemaat yang mau membela saya karena saya seorang pendeta, tapi juga dipukuli oleh mereka. Saya sampai opname tiga hari karena dikeroyok mereka,'' ucapnya.

Iwan mengakui, hubungannya dengan ayah dan saudara kandungnya itu sudah lama tidak harmonis, sejak ibu dan ayah mereka bercerai. Iwan yang lebih memilih ikut dengan ibunya, justru dimusuhi oleh saudara kandungnya yang ikut dengan ayah mereka.

''Sejak saat itu, mereka memusuhi saya, sering kali mereka menganiaya saya. Ada bukti foto dan videonya dan sudah saya laporkan ke Polres Pelalawan. Tapi kasusnya gitu-gitu aja, makanya penganiayaan yang terakhir saya laporkan saja ke Polda Riau,'' jelas Iwan.

Iwan mengatakan, laporan yang dibuatnya kepada Polda Riau, merupakan satu-satunya tujuan dan harapannya untuk mendapatkan keadilan sebenarnya di mata hukum.

''Laporan ini tujuan akhir saya yang satu-satunya harapan untuk mendapatkan keadilan yang sesungguhnya. Itu si Jhon sempat mau menikam saya, untungnya saya tangkis pakai paha, dan saat itu tangan saya dipegangi oleh abang saya yang lain,'' kata Iwan.

Menurut Iwan, motif dari pelaku ini berawal kejadian lama, dirinya pernah melaporkan Manaek ke polisi atas dugaan penggelapan mobil pribadinya. Imbasnya pelaku tidak senang, hingga berlanjut melakukan pengeroyokan.***