JAKARTA - Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh P. Daulay mendorong pemerintah melakukan sinkronisasi data dengan data relawan LaporCovid-19.

"Kita apresiasi apa yang telah dilakukan LaporCovid-19," kata Saleh dalam rilis, Jumat (23/7/2021).

Dengan sinkronisasi, menurut Anggota Komisi IX DPR RI itu, seluruh anggota masyarakat diharap bisa memiliki akses penuh terhadap pelayanan kesehatan.

Sebelumnya, LaporCovid-19 mencatat, ada sebanyak 2.313 pasien Isoman (isolasi mandiri) Covid yang meninggal dunia di luar rumah sakit.

Temuan-temuan LaporCovid-19 juga menjadi pertanyaan bagi kesahihan data Covid-19 pemerintah pusat. Ko-inisiator dan anggota tim data Lapor Covid-19, Ahmad Arif dalam lansiran BBC Indonesia mengungkapkan, sampai tanggal 16 Juli 2021 ada selisih 18.747 kasus antara data yang dilaporkan Kementerian Kesehatan dengan akumulasi data dari pemerintah daerah.

Ini baru data kabupaten/kota ke pusat. Belum lagi data yang under-reported dari komunitas ke kabupaten/kota.

Misalnya, tanggal 18 Juli lalu, data Pemprov Jawa Timur menunjukkan tidak ada orang yang meninggal karena Covid-19 di Surabaya dan Malang.

"Itu tidak mungkin. Laporan yang kami terima dari salah satu rumah sakit di Surabaya ada 62 orang yang meninggal, 30 diantaranya di IGD. Ini baru dari satu RS," kata Arif.

Terkait hal ini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI sekaligus Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi memastikan, data kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan pemerintah pusat sudah diverifikasi dan tidak ada yang dihilangkan.GoNews Direktur Pencegahan dan PengenDirektur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi. (foto: dok. sehatnegeriku.kemkes.go.id)

Nadia menjelaskan, beberapa pemerintah daerah memasukkan jumlah orang yang diduga kuat meninggal karena Covid-19 namun hasil tesnya belum keluar, disebut probable ke dalam data kematian. Sedangkan pemerintah pusat hanya mencatat kematian yang sudah dikonfirmasi positif Covid.

Setelah ada konfirmasi positif dari tes di laboratorium barulah kematian tersebut masuk data pemerintah.

Nadia menjelaskan kepada GoNEWS.co, sistem pelaporan menggunakan national all record. Setiap daerah melaporkan perubahan data secara berjenjang ke pemerintah pusat.

"Menggunakan sistim informasi yang secara elektronik dilaporkan berjenjang," terang Nadia, Kamis (22/7/2021).***