SIAK - Mendukung program Siak Hijau, Sub Holding Gas Pertamina melalui afiliasinya yakni PT Pertamina Gas (Pertagas) berkolaborasi dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sakai Bakalar mengajak masyarakat untuk semakin peduli dengan lingkungan.

Hal ini dilakukan melalui optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah sekitar Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, untuk membudidayakan lebah trigona. Buah manis usaha ini mulai dinikmati masyarakat pada Senin (20/03), saat panen perdana madu trigona.

GoRiau Madu trigona yang dihasilkan K
Madu trigona yang dihasilkan Kelompok Tani Lestari, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak. (Dok. PT Pertamina Gas)

Program budidaya madu trigona ini digagas Pertagas Operation Rokan Area (ORA) pada Desember 2022 lalu. Saat itu Pertagas ORA melihat besarnya potensi RTH yang dimiliki Desa Sakai Bakalar juga potensi SDM yang kaya.

Berangkat dari ini Pertagas melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, kemudian melaksanakan pelatihan budidaya madu dan memberikan bantuan berupa peralatan budidaya serta pendampingan bagi Kelompok Tani Lestari.

GoRiau Kegiatan pemanenan madu lebah
Kegiatan pemanenan madu lebah trigona. (Dok. PT Pertamina Gas)

Manager Communication, Relations & CSR pertagas, Imam Rismanto menyampaikan, melalui program ini Pertagas tidak hanya mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan, namun juga mengoptimalkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat. Untuk menghasilkan madu yang lebih banyak dibutuhkan lebih banyak flora penghasil nektar di sekitar RTH, sehingga peningkatan ekonomi masyarakat dan lingkungan yang lebih hijau akan terwujud secara beriringan sebagaimana tujuan pembangunan berkelanjutan khusus nya pilar ekonomi dan lingkungan.

“Pasar madu di Indonesia cukup besar sehingga potensi pengembangan usaha juga terbuka untuk masyarakat,” tutur Imam.

Ketua Kelompok Tani Lestari, Supriadi menyampaikan terima kasih atas pendampingan dari Pertagas. "Melihat hasil hari ini, kami semakin semangat dan optimis mengembangkan budidaya madu trigona. selain budidayanya mudah, harga jual dari madu ini cukup tinggi. Sehingga pendapatan anggota kelompok pun bertambah," kata Supriadi.

Lebah trigona merupakan jenis lebah tidak menyengat yang lebih aman untuk dibudidayakan dan memiliki siklus panen hingga 3 minggu sekali pada musim kemarau. Beberapa jenis tanaman yang mengandung getah, seperti mangga, nangka, dan sukun merupakan sumber pakan lebah trigona. Ketiga tanaman ini mampu menyerap emisi karbon dalam jumlah cukup besar dan menghasilkan buah-buahan yang juga bernilai ekonomi serta bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.***rls