JAKARTA - Meski melihat ada peluang untuk merebut medali pada Asian Games 2018.nanti, tapi Ketua Umum Perngurus.Besar Persatuan Golf Indonesia (PB PGI) Murdaya Po tetap tidak berani memasang target medali.

"Ditanya soal target medali di Asian Games 2018, setiap pimpinan induk.organisasi olahraga pasti menginginkan ada medali emas, perak atau perunggu. Tapi, saya tidak berani memasang target medali. Yang pasti, pegolf Indonesia punya peluang untuk meraih medali," kata Moerdaya Po yang ditemui usai mendampingi Wakil Presiden Jusuf Jalla memberikan trofi kepada Justin Harding yang menjuarai Turnamen Golf BRI Indonesia Open 2018 di Lapangan Golf Pondok Indah Jakarta Selatan, Senin (16/7/2018).

Alasan Moerdaya Po tidak berani memasang target medali mengingat perkembangan prestasi pegolf Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara Asia. Makanya, dia berusaha terus meningkatkan prestasi pegolf Indonesia yang memperkuat Tim Golf Indonesia di Asian Games 2018 dengan menerjunkannya pada Turnamen Golf BRI Indonesia Open 2018. 

"Saya merasa gembira melihat penampilan tiga pegolf timnas yang bermain under saat bersaing dengan pegolf pro dari berbagai negara di Indonesia Open 2018. Dan, saya berharap mereka terus meningkatkan kemampuan sehingga bisa bermain jauh lebih baik di Asian Games nanti," ujarnya.

Upata Moerdaya Po dalam meningkatkan prestasi pegolf Indonesia yang dipersiapkan menuju Asian Games 2018 patut mendapat acungan jempol. Selain menambah frekuensi pertandingan internasional, mereka juga bisa menggunakan seluruh fasilitas yang ada di Lapanban Golf Pondok Indah.

Tiga pegolf amatir yang akan memperkuat tim nasional Indonesia pada Asian Games telah menunjukkan peningkatan prestasi dengan lolos cut-off di turnamen golf pro Indonesia Open 2018. Mereka adalah Kevin Caesario Akbar, Naraajie Emerald Ramadhan Putra, dan Almay Rayhan.

"Saya mendapat banyak pelajaran berharga bermain dengan pegolf pro di Indonesia Open 2018," kata Kevin. 

Kevin bermain satu flight dengan dua pemain pro asing, yaitu Kevin Lee (Korea Selatan) dan Jarry Felton (Australia).

"Cara pemain pro itu beda banget. Saya lihat Kevin Lee sangat percaya diri. Walaupun fairway-nya sempit, dia tidak ganti klub tetap pakai driver. Sorot mata nya kelihatan sangat yakin. Itu kekuatan dia dan banyak menguntungkan. Saya masih harus banyak belajar. Kalau saya sudah punya kepercayaan diri seperti dia, pasti akan lebih baik. Saya butuh waktu untuk menjadi lebih baik," jelas Kevin yang sejak tahun 2012 dilatih oleh David Milne dan Lawrie Montague dari Australia.***