PEKANBARU - Penggunaan uang elektronik atau lebih dikenal dengan e-cash kini semakin ngetren, khususnya dikalangan anak muda serta mahasiswa di Kota Pekanbaru, Riau.

Namun sayang, para pengguna e-cash yang cukup banyak di Pekanbaru justru menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan, terutama para penipu dengan target para pengguna e-cash yang masih awam.

Hanya dengan sedikit tipu muslihat dan bujuk rayu dengan mengaku sebagai pihak bank penyedia e-cash, para pelaku pun dengan mudah menjebak korban yang kurang bijak dalam menyikapi aksi penipuan yang kerap terjadi.

Tak hanya kepolisian, pihak bank pun sudah sering menginformasikan, tentang modus berbagai kasus penipuan yang terjadi. Namun, masih saja ada masyarakat yang menjadi korban.

Seperti yang dialami Randa Saputra. Mahasiswa berusia 24 tahun itu kehilangan saldo di ATM miliknya senilai Rp712 ribu, setelah ditipu pelaku yang modusnya meminta korban melakukan upgrade e-cash miliknya.

Uniknya, untuk meyakinkan korban, pelaku yang mengaku dari pihak Bank Mandiri itu pun mengancam korban, jika tidak segera melakukan upgrade e-cash, maka rekening miliknya akan dimatikan.

Termakan modus pelaku, korban bergegas menuju ke ATM Mandiri yang berada di Jalan Sudirman, Kecamatan Pekanbaru Kota, Pekanbaru, Minggu (6/8/2017) sore, sekitar pukul 15.00 WIB.

Nahas, setelah mengikuti arahan pelaku saat berada di ATM, korban justru kehilangan saldo rekening miliknya senilai Rp712 ribu dan akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Polresta Pekanbaru.

Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Edy Sumardi, Senin (7/8/2017) membenarkan adanya laporan terkait kasus dugaan penipuan modus upgrade e-cash tersebut dan saat ini sedang dalam penyelidikan. "Kita masih selidiki pelakunya, akibat kejadian ini  korban mengalami kerugian ratusan ribu rupiah," pungkasnya.***