TANGSEL - PPKM Darurat disambut positif oleh warga Kavela Cdn 05/04 (Kavling Atas, Cendana, RT/RW 05/04. Bermodal swadaya, Posko PPKM Darurat mereka telah berdiri tegak, lengkap dengan semprotan disinfektan otomatis, sebagaimana terpantau Kamis (8/7/2021).

Tokoh pemuda Kavela, Ado menyatakan, pembuatan alat semprot disinfektan itu didanai oleh swadaya warga. Ini adalah wujud kepedulian warga dalam menekan penyebaran virus korona di Kavela.

Dengan alat tersebut, warga yang melintas di Posko PPKM Darurat Kavela akan disemprot secara otomatis. "Ada sensornya. Mesinnya akan otomatis menyemburkan air disinfektan selama 1 menit,".

Posko PPKM Darurat Kavela ini menjadi satu-satunya akses masuk dan keluar lingkungan Kavela 06/04 hingga 20 Juli. Karenanya, Posko juga akan beroperasi di malam hari. Dan untuk penerangannya, lanjut Ado, menggunakan jaringan listrik dari salah satu toko kelontong.

"Jadi nanti kita bantu bayar token aja," ujar Ado.

Adapun tenda yang dijadikan bangunan Posko, memang merupakan aset lingkungan Kavela 05/04. Warga dan pemuda memang antusias mendirikan Posko dan membatasi akses jalan sejak H-1 PPKM Darurat.

Swadaya lingkungan, kata Ado, juga berbentuk sumbangan spanduk. Selain dari warga, sumbangan sumbangan spanduk terkait PPKM Darurat juga didapat dari Puskesmas Serpong II.

"Spanduk yang di portal-portal itu kita dapat dari Ibu Inani. Sepanjang pandemi, dukungan Puskesmas yang dipimpin Pak Muhada memang terasa. Sarung tangan, APD, masker, kita dapetnya dari Puskesmas Serpong II," terang Ado.

Pantauan GoNEWS.co, untuk membantu pasien Isoman (isolasi mandiri), warga juga melakukan swadaya penggalangan dana. Dana yang terkumpul kemudian dibelanjakan kebutuhan pokok dan diberikan kepada pasien Isoman.

"Tebal-tebal muka menerima sumbangan," kata sumber lain saat mengisahkan adanya pemberi sumbangan yang berujar, "Kemarin kan sudah,".

Kabar baiknya, beberapa pasien Isoman sudah menuju pulih.

Sekarang, setelah Posko PPKM Darurat tingkat RT itu berdiri, tenaga penjaga posko menjadi soal. Kata Ado, "Penjaganya bergantian. Kadang ada yang jaga kadang engga. Kadang juga kalo sudah kecapekan nggak ada yang jaga," terang Dia.

Mengutip penjelasan Puspen Kemendagri Benni Irwan dalam berita sebelumnya, anggaran Posko PPKM Darurat tingkat RT bisa didapat dari kelurahan dan dibebankan kepada APBD.

Dalam Inmendagri 14/2021, pemenuhan kebutuhan pasien Covid-19 juga sebenarnya sudah diatur. Diktum ke-7 huruf d Inmendagri tersebut mengamanatkan; "Kebutuhan terkait penguatan testing, tracing dan treatment, dibebankan kepada anggaran Kemenkes, atau BNPB dan APBD.".***