JAKARTA - Provinsi Riau masih tergolong baru dalam keseriusannya menggarap sektor Pariwisata. Namun berbagai prestasi telah banyak diraih sejak 2015 lalu.

Hal ini diungkapkan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman usai menerima penghargaan sebagai Juara Umum dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia 2017, Sabtu (25/11/2017) di Studio 3 MetroTv, Jakarta Barat.

"Kita ini serius menggarap sektor pariwisata mulai tahun 2015. Jadi sungguh luar biasa ketika kita yang masih baru sudah banyak sekali mendapat penghargaan. Bahkan malam ini kita alhamdulillah juara umum," ujar Andi kepada GoNews.co.

Untuk itu, dia meyakini bahwa Riau ke depan bisa meraih posisi pertama di Indonesia. "Untuk sektor pariwisata, insya allah sesuai arahahan Presiden Jokowi, Kementerian Pariwisata, kita bisa menyumbangkan devisa terbesar untuk negara. Kita akan upayakan menjadi nomor satu di Indonesia," tandasnya.

Apalagi kata dia, di Indonesia saat ini sektor pariwisata sudah menempati posisi kedua dalam hal penyumbang devisa terbanyak.

"Secara nasional, pariwisata ini penyumbang devisa terbanyak kedua. Jadi Riau juga harus begitu, tidak hanya mengandalkan sektor perkebunan atau migas. Dengan potensi besar yang dimiliki, saya yakin Riau bisa bangkit dengan menggarap sektor pariwsata," bebernya.

"Sejalan dengen pemerintah pusat, kita harus mengambil momentum ini. Caranya ya itu tadi, komitmen memajukan parisiwata khususnya ya seperti kuliner, ekonomi kreatif, yang jumlahnya kalau digarap serius itu banyak sekali," tandasnya.

"Dengan anugerah yang kita peroleh malam ini, sekali lagi jangan berhenti dan berpuas diri, tapi semangat dan jadikan cambuk untuk memajukan pariwisata," pintanya.

Masih kata Andi, kuliner Riau juga menjadi perhatian masyarakat Indonesia, terbukti dalam ajang API ini ada dua kategori kuliner yang meraih juara satu. Pertama adalah Bolu Berendam Inhu dan Laksamana Mengamuk dari Pekanbaru.

Namun demikian, Riau juga memiliki pekerjaan rumah yang tidaklah ringan. Karena hampir semua kuliner khas Riau yang terkenal di Indonesia, sebagian susah didapat para wisatawan. Hal ini juga pernah disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya.

"Pak menteri pernah menyinggung soal itu, jadi ini PR kita supaya kuliner khas Riau ini ke depan mudah didapat. Seperti di pusat oleh-oleh, hotel maupun di pedagang kaki lima," pungkasnya. ***