PANGKALANKERINCI - Nasib malang menimpa Siska Lestari (26) dan adiknya, Martia Tri Utami (21). Keduanya tewas saat mengendarai sepeda motor ‎di jalan lintas timur Desa Pesaguan, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau. Mereka ditabrak truck colt Diesel yang dikemudikan Rudi Hartono (33).

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pelalawan AKP Mas'ud Ahmad, mengatakan saat kejadian korban baru pulang dari mengikuti tes ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kota Pekanbaru. Jarak antara Pekanbaru dengan lokasi kejadian sekitar 2 jam perjalanan atau sekitar 120 kilometer dengan kecepatan sedang.

"Kedua korban merupakan kakak beradik, meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas itu. Yang kakaknya baru selesai tes CPNS di Pekanbaru dan mau pulang ke Indragiri Hilir, sedangkan adiknya aktivitas kuliah di Pekanbaru. Jadi sama-sama mau pulang ke kampungnya," kata Mas'ud Senin (19/11/2018).

Mas'ud belum mengetahui secara pasti bagaimana kronologi kecelakaan maut itu. Sebab, saat kejadian pada Minggu (18/11/2018) sekitar pukul 10.30 Wib tidak ada warga yang melihat.‎ Namun, pengemudi truck tersebut tetap bertanggung jawab usai kejadian. Sebab, sang sopir Rudi warga asal Sumatera Utara, mencoba menolong kedua korban.

"Sopir truck menceritakan, korban bergerak ke kanan jalan dan bertabrakan dengan truk itu. saat ini sopir masih kita mintai keterangannya," ucapnya.

Saat itu, kakak beradik tersebut berencana pulang kampung ke Kelurahan Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Mereka pulang menggunakan sepeda motor matic dengan nomor polisi BM 2637 GU. Padahal, jarak antara Pekanbaru dengan kampung korban sekitar 13 jam perjalanan. ‎

Peristiwa itu terjadi ketika mereka melintas di jalan lintas timur kilometer 132 Desa Pesaguan, Kecamatan Pangkalan Lesung, Pelalawan. Siska yang mengendarai sepeda motor menabrak dengan truk tronton B 9828 TYW.

"Memang kedua korban menggunakan helm dan memiliki SIM, pengemudi truk juga memiliki SIM. Kasus lakalantas ini masih kita dalami, petugas juga melakukan olah TKP," pungkas Mas'ud. ***