PEKANBARU - Tak banyak orang yang memprediksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Riau akan mampu meraih kemenangan pada Pemiliu legislatif di Provinsi Riau 2019 lalu. Pasalnya, PDIP pada saat yang bersamaan mengusung Joko Widodo - Ma'ruf Amin di Pilres yang notabene kalah di Riau.

Kenyataannya, PDI Perjuangan mengoleksi 10 kursi DPRD Riau untuk periode 2019 - 2024 atau naik satu kursi dari periode sebelumnya.

Keberhasilan ini menurut Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan bidang pemenangan pemilu, Syafruddin Poti membuktikan membuktikan kalau mesin politik yang dimiliki PDIP efisien bekerja.

"Suara kita sempat diperkirakan bakal hancur. Tapi buktinya justru terbalik. Kita malah meraup 10 kursi di DPRD Riau. Ini menandakan solidnya mesin partai menghadapi Pemilu," katanya Rabu (14/8/2019).

Raihan 10 kursi tadi malah lebih besar dari Pemilu lima tahun sebelumnya yang hanya 9 kursi. Dengan modal perolehan 10 kursi tadi, membikin PDIP tetap mendapat jatah satu kursi Wakil Ketua DPRD Riau, seperti pada pemilu periode sebelumnya.

Lebih jauh Poti menyebut, capaian PDIP pada Pemilu 2019 merupakan modal bagi partai untuk menghadapi ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 yang bakal digelar di 9 kabupaten/kota di Riau. Poti yakin soliditas kader akan tetap terbangun pada tahun depan. Sehingga target kemenangan 60 persen dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) berpeluang tercapai.

"Kalau dihitung dari persentase target tadi, berarti PDIP musti menang di 5 Pemilukada. Untuk ini kita sudah mulai melakukan pemetaan politik terkait di mana kira-kira daerah yang berpotensi kita menangkan. PDIP juga terbuka menjalin komunikasi dengan partai lain," ujarnya. ***